Aku malu…
Tak terasa diusiamu yang telah renta
Kau masih selalu memberikan semua yang ku minta
Walau hanya kuminta dalam diam
Aku malu…
Matamu yang sayu
Sanggup melihat isi ragaku
Tajam menusuk kalbu
Melihat empeduku
Aku malu…
Diriku yang lemah
Dayaku yang telah lama musnah
Telah harus membuatmu menggenggam erat takdir
Sendiri…
Aku takut….
Kau telah menyesal meminjamkan rahimmu
Pada diriku
Anak buangan tanpa makna
Aku takut…
Tak bisa lagi melihat semangatmu
Selalu mencoba melewati pahitnya dunia
Penuh jejak tak menentu
Aku takut…
Jiwaku tak kan pernah mampu
Membantumu menemukan sebutir padi dalam lumpur
Untuk kita berdua
Hanya kau yang selalu bilang…
Bahwa aku pasti bisa menemukan diriku yang hanya bayang-bayang menjadi utuh
Hanya kau yang selalu bilang…
Bahwa aku pasti bisa melintasi lumpur yang penuh jejak tanpa dirimu
Tapi, aku takut tak akan pernah bisa
Telah ku kais-kais
Semua yang ku punya
Namun, hanya bunga mawar putih
Yang ku temukan di bawah kolong meja
Untukmu……….
Bunga mawar putih…..
Maukah kau menemaniku
Bersamaku menyampaikan sesuatu
Pada seorang yang kucintai
Bunga mawar putih…….
Sampaikanlah ucapan terima kasihku
Kepada seorang yang telah renta itu
Kepada pahlawanku
Bersamaku dalam diam….
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar