Senin, 30 Mei 2011

pilih mana?

masalah itu sebenarnya gak ada kalau gak diciptakan ya gak sih?
buktinya kalau mau sekripsi kita malah disuruh cari masalah,,heheh

hm,,, sekarang aku sedang kuliah di jurusan yang aku pilih sendiri,, jurusan yang aku perjuangkan di hadapan kedua orang tuaku,,, bahwa ini adalah jurusan yang tepat untukku,,

ku perjuangkan semuanya, untuk menebus semua "kemalasanku" saaat di SMA kelas dua,,, aku pontang-panting berusaha untuk meraih jurusan ini ,, satu yang aku piokirkan waktu itu.... aku ingin membuat bangga ibu ku,,bapak ku,,,

aku tak ingin ke dua orang tuaku sedih jika aku tak bisa kuliah di perguruan tinggi,,,

namun sekarang,,, aku bingung dengan pilihan ku sendiri,,, aku bosan dan jenuh belajar di jurusan ini,, ingin sekali rasanya untuk berhenti,,,

tapi aku kembali ingat perjuaganku menempuh jarak 60 km tiap hari hanya untuk BIMBEl agar aku tidak mengecewakan orang tua dan mengecewakan diriku sendiri serta msa depanku...

hm,,, berarti aku harus bertahan kan dengan pilihanku ini,, atau benar kata ibu ku ,, pindah jurusan saja? ah,,,, akui bingung..

tapi sepertinya aku harus tetap bertahan dengan sekuat tenagaku dan kembali membuktikan kepada kedua orang tuaku jika aku tak salah memilih jurusan........ dan aku akan membuatkalian bahagia dan terseyum....

tunggu 2 tahun lagi ibu,,, aku akan membuat kalian tersenyum... semoga saja,, amin ya rabb

antara iklhlas dan ............

saya mencoba untuk ikhlas

tapi sisi hati yang lain "ngrundel"

ingin rasa nya cerita pada orang lain tentang itu...

tapi kalau aku cerita,, sama aja aku gak jadi ikhlas?
duh rugi dong,, udah deh diam aja kamu hati,,,
daripada nanti jadi dosa,,diam saja ya, dalam hati,,,
kalau itu bisa di ikhlas kan,,kenapa tidak? ya dicobalah,, untuk urusan nanti benar2 jadi ikhlas atau
gak "gusti allah" yang akan menilai,, iya gak sih?.........

Sabtu, 08 Januari 2011

Karbohidrat

Karbohidrat adalah poli hidroksi aldehid dan poli hidroksi keton dan meliputi kondensat polimer - polimernya yang terbentuk. Rumus empiris karbohidrat dapat dituliskan sebagai berikut : Cm(H2O)n atau (CH2O). Tetapi ada juga karbohidrat yang mempunyai rumus empiris tidak seperti rumus diatas, yaitu deoksiribosa, deoksiheksosa dan lain- lain (Sudarmanto, dkk, 2000).
Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hydrogen (H), dan Oksigen (O). Perbandingan antara hydrogen dan oksigen pada umumnya adalah 2:1 seperti halnya dalam air; oleh karena itu diberi nama karbohidrat. Dalam bentuk sederhana, formula umum karbohidrat adalah CnH2nOn. Hanya heksosa (6-atom karbon), serta pentosa (5-atom karbon), dan polimernya memegang perana penting dalam ilmu gizi (Almatsier, 2001).
Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah timbulnya ketosis, pemecahan protein tubuh yang berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme lemak dan protein (Winarno, 2002).
Sifat-sifat karbohidrat
Beberapa sifat karbohidrat antara lain:
a. Mono dan disakarida memiliki rasa manis yang disebabkan oleh gugus hidroksilnya, oleh karena itu golongan ini disebut gula.
b. Semua jenis karbohidrat akan berwarna merah apabila larutannya (dalam air) dicampur dengan beberapa tetes larutan α-naftol (dalam alcohol) dan kemudian dialirkan pada asam sulfat pekat dengan hati-hati sehingga tidak tercampur. Sifat ini dipakai sebagai dasar uji kualitatif adanya karbohidrat (uji Molisch)
c. Warna biru kehijauan akan timbul apabila larutan karbohidrat dicampur dengan asam sulfat pekat dan anthroe. Warna ini timbul karena terbentuknya furfural dan hidroksi furfural sebagai senyawa derifat dari gula-gula.
(Sudarmadji, 2003)
Sedangkan sifat-sifat umum karbohidrat menurut Soeharsono (1978), adalah sebagai berikut:
a. Daya mereduksi
Bilamana monosakarida seperti glukosa dan fruktosa ditambahkan ke dalam larutan luff maupun benedict maka akan timbul endapan warna merah bata. Sedangkan sakarosa tidak dapat menyebabkan perubahan warna. Perbedaan ini disebabkan pada monosakarida terdapat gugus karbonil yang reduktif, sedangkan pada sakarosa tidak. Gugus reduktif pada sakarosa terdapat pada atom C nomor 1 pada glukosa sedangkan pada fruktosa pada atom C nomor 2. Jika atom-atom tersebut saling mengikat maka daya reduksinya akan hilang, seperti apa yang terjadi pada sakarosa.
Larutan yang dipergunakan untuk menguji daya mereduksi suatu disakarida adalah larutan benedict. Unsur atau ion yang penting yang terdapat pada larutan tersebut adalah Cu2+ yang berwarna biru. Gula reduksi akan mengubah atau mereduksi ion Cu2+ menjadi Cu+ (Cu2O) yang mengendap dan berwarna merah bata. Zat pereduksi itu sendiri akan berubah menjadi asam.
b. Pengaruh asam
Monosakarida stabil terhadap asam mineral encer dan panas. Asam yang pekat akan menyebabkan dehidrasi menjadi furfural, yaitu suatu turunan aldehid.
c. Pengaruh alkali
Larutan basa encer pada suhu kamar akan mengubah sakarida. Perubahan ini terjadi pada atom C anomerik dan atom C tetangganya tanpa mempengaruhi atom-atom C lainnya. Jika D-glukosa dituangi larutan basa encer maka sakarida itu akan berubah menjadi campuran: D-glukosa, D-manosa, D-fruktosa. Perubahan menjadi senyawaan tersebut melalui bentuk-bentuk enediolnya. Bilamana basa yang digunakan berkadar tinggi maka akan terjadi fragmentasi atau polimerisasi. Sehingga monosakarida akan mudah mengalami dekomposisi dan menghasilkan pencoklatan non-enzimatis bila dipanaskan dalam suasana basa. Tetapi pada disakarida dalam suasana sedikit basa akan lebih stabil terhadap reaksi hidrolisis.
(Soeharsono,1978)
Menurut kompleksitasnya karbohidrat digolongkan sebagai berikut :
a. Monosakarida
Monosakarida adalah monomer gula atau gula yang tersusun dari satu molekul gula berdasarkan letak gugus karbonilnya monosakarida dibedakan menjadi : aldosa dan ketosa. Sedang kan menurut jumlah atomnya dibedakan menjadi :triosa , tetrosa, dll. Monosakarida yang mengandung gugus aldehid dan gugus keton dapat mereduksi senyawa-senyawa pengoksidasi seperti : ferrisianida, hidrogen peroksida dan ion cupro. Pada reaksi ini gula direduksi pada gugus karbonilnya oleh senyawa pengoksidasi reduksi. Gula reduksi adalah gula yang mempunyai kemampuan untuk mareduksi.Sifat mereduksi ini disebabkan adanya gugus hidroksi yang bebas dan reaktif. ( lehninger, 1982)
Kerangka monosakarida adalah rantai karbon berikatan tunggal yang tidak bercabang. Satu diantara atom karbon berikatan ganda terhadap suatu atom oksigen, membentuk gugus karbonil; masing–masing atom karbon lainnya berikatan dengan gugus hidroksil. Jika gugus karbonil berada pada ujung rantai karbon, monosakarida tersebut adalah suatu aldehida dan disebut suatu aldosa; jika gugus karbonil berada pada posisi lain, monosakarida tersebut adalah suatu keton dan disebut suatu ketosa (Lehninger, 1982).
Sedangkan gula non reduksi adalah senyawa gula yang gugus karbonilna berikatan dengan senyawa monosakarida lain sehingga tidak bebas lagi, Misalnya : sukrosa (lehninger, 1982). Sedangkan jumlah keseluruhan gula reduksi dan gula non reduksi adalah gula total.
Pada keadaan asam encer, monosakarida bersifat relatif stabil dan pada penambahan asam kuat akan terhidrasi menjadi furfural atau hidroksimetilfurfural. Pada penambahan alkali encer monosakarida dapat mengalami isomerasi atau terbentuk senyawa yang lebih pendek D-manosa dan D-1-fruktosa. Sedang pada penambahan alkali kuat enediol dapat berubah menjadi formaldehid atau pentosa (Winarno, 1992).



b. Disakarida
Tersusun oleh dua molekul monosakarida. Jika jumlahnya lebih dari dua disebut oligosakarida ( terdiri dari 2-10 monomer gula ). Ikatan antara dua molekul monosakarida disebut ikatan glikosidik yang terbentuk dari gugus hidroksil dari atom C nomer 1 yang juga disebut karbon nomerik dengan gugus hidroksil pada molekul gula yang lain. Ada tidaknya molekul gula yang bersifat reduktif tergantung dari ada tidaknya gugus hidroksil bebas yang reaktif yang terletak pada atom C nomer 1 sedangkan pada fruktosa teeletak pada atom C nomer 2. Sukrosa tidak mempunyai gugus hidroksil yang reaktif karena kedua gugus reaktifnya sudah saling berikatan. Pada laktosa karena mempunyai gugus hidroksil bebas pada molekul glukosanya maka laktosa bersifat reduktif (Winarno, 1992).

c. Polisakarida
Polisakarida adalah polimer yang tersusun oleh lebih dari lima belas monomer gula. Dibedakan menjadi dua yaitu homopolisakarida dan heteropolisakarida. Monosakarida dan disakarida mempunyai rasa manis , sehingga disebut dengan "gula". Rasa manis ini disebabkan karena gugus hidroksilnya,. Sedangkan Polisakarida tidk terasa manis karena molekulnya yang terlalu besar tidak dapat dirasa oleh indera pengecap dalam lidah (Sudarmadji, 1996).
Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan α-glikosidik. Berbagai macam pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai C-nya, serta apakah lurus atau bercabang rantai molekulnya. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas, yaitu:
a. Amilosa, merupakan fraksi yang terlarut dalam air panas yang mempunyai struktur lurus dengan ikatan α-1,4-D-glukosa.
b. Amilopektin, merupakan fraksi yang tidak larut dalam air panas dan mempunyai struktur bercabang dengan ikatan α-1,6-D-glukosa.
(Winarno, 2002)
Peranan perbandingan amilosa dan amilopektin terlihat dalam serealia, contohnya beras. Semakin kecil kandungan amilosanya atau semakin tinggi amilopektinnya maka semakin lekat nasi tersebut (Winarno, 2002).
Pati mempunyai sifat tidak larut dalam air, dengan larutan iodin memberikan warna biru. Bentuk mikroskopis granula menandakan sumber patinya. Konstituen utama pati adalah amilosa (15–20%) yang mempunyai struktur heliks tak bercabang dan memberikan warna biru dengan iodin serta dengan jelas cenderung mengadakan retrodegradasi dan amilopektin (80–85%) yang tersusun dari rantai bercabang dan hanya memberikan warna merah dengan iodin karena tidak terbentuk helix serta sedikit cenderung mengadakan retrodegradasi (Muljohardjo, 1987).
Pati akan mengalami denaturasi jika diberi perlakuan panas, granula pati tidak larut dalam air dingin tetapi akan mengembang dalam air hangat. Pengembangan granula pati bersifat dapat balik jika pemanasan yang diberikan pada pati belum melewati suhu gelatinisasi. Pengembangan granula pati disebabkan oleh penetrasi molekul pati terperangkap dalam molekul–molekul amilosa atau amilopektin (Basuki dkk., 1988).
Kemampuan menyerap air yang besar pada pati diakibatkan karena molekul pati mempunyai jumlah gugus hidroksil yang sangat besar (Winarno, 2002). Penambahan air pada pati akan membentuk suatu sistem dispersi pati dengan air, karena pati mengandug amilosa dan amilopektin yang mengandung gugus hidroksil yang reduktif. Gugus hidroksil akan bereaksi dengan hidrogen dari air. Dalam keadaan dingin viskositas sistem dispersi pati air hanya berbeda sedikit dengan viskositas air, karena ikatan patinya masih cukup kuat sehingga air belum mampu masuk ke dalam granula pati. Setelah dipanaskan ikatan hidrogen antara amilosa dan amilopektin mulai lemah sehingga air semakin mudah terpenetrasi ke dalam susunan amilosa dan amilopektin (Meyer, 1973).
Bila suspensi pati dalam air dipanaskan, beberapa perubahan selama terjadinya gelatinisasi dapat diamati. Mula-mula suspensi pati yang keruh seperti susu tiba-tiba mulai menjadi jernih pada suhu tertentu, tergantung jenis pati yang digunakan. Terjadinya translusi larutan pati tersebut diikuti pembengkakkan granula. Bila energi kinetik molekul-molekul air menjadi lebih kuat daripada daya tarik-menarik antara molekul pati di dalam granula, air dapat masuk ke dalam butir-butir pati. Hal inilah yang menyebabkan bengkaknya granula. Jumlah gugus hidroksil dalam molekul pati yang besar menyebabkan kemampuan pati menyerap air pun besar (Winarno, 2002).
Gelatinisasi adalah perubahan yang terjadi pada granula pada waktu mengalami pembengkakan yang luar biasa dan tidak dapat kembali ke bentuk semula (Winarno, 2002). Gelatinisasi juga disebut sebagai peristiwa koagulasi koloid dengan ikatan rantai polimer atau penyerapan zat terlarut yang membentuk jaringan tiga dimensi yang tidak terputus sehingga dapat mengakibatkan terperangkapnya air dan terhentinya aliran zat cair yang ada di sekelilingnya kemudian mengalami proses pengorientasian partikel (Meyer, 1973).
Suhu gelatinisasi adalah suhu pada saat granula pati pecah. Suhu gelatinisasi berbeda–beda bagi tiap jenis pati dan merupakan suatu kisaran. Dengan viskometer suhu gelatinisasi dapat ditentukan, misalnya pada jagung 62–700C, beras 68-780C gandum 54,5–640C, kentang 58–660C, dan tapioka 52– 640C (Winarno, 2002). Dengan adanya gelatinisasi, terjadi juga perubahan viskositas pati. Viskositas adalah resistansi suatu cairan terhadap alirannya. Pemanasan yang semakin lama akan mengakibatkan viskositasnya semakin tinggi.
Proses gelatinisasi dipengaruhi beberapa hal, yaitu:
1. asal pati : meliputi ukuran granula & kandungan amilosa/ amilopektin pati masing-masing bahan, granula ubi kayu berukuran 5-35 mikron dan terdiri dari amilosa 20% dan amolipektin 80% (Meyer, 1973)
2. pH larutan dan suhu air yang ditambahkan : pH optimum 4-7. bila pH terlalu tinggi pembentukan gel cepat tetapi cepat turun lagi. Jika terlalu rendah pembentukan gel lambat. Untuk airnya jika tidak tepat maka tidak terjadi gelatinisasi.
3. konsentrasi pati : makin kental suatu larutan, maka suhu gelatinisasi makin lama tercapai. Konsentrasi terbaik untuk pembentukan gel adalah 20%.
4. penambahan gula : gula akan menurunkan kekentalan dengan mengikat air sehingga suhu gelatinisasi makin tinggi.
5. perlakuan mekanis, seperti pengadukan mempercepat terjadinya suhu gelatinisasi.
6. adanya konstituen organik & anorganik : lipida mampu mempengaruhi suhu gelatinisasi dengan menyelubungi granula pati sehingga menghambat penetrasi air dan amilosa sulit larut yang menyebabkan gel sulit terbentuk.
7. tinggi suhu dan lama pemanasan
(Winarno, 1992).

Kamis, 06 Januari 2011

sabihisma

Aku tertegun memandangi sosok yang sekarang ada di depanku. Lelaki berdasi yang tampangnya sangat familiar di mataku. Mengingatkanku kembali ke 10 tahun silam. Tepatnya ketika aku duduk di kelas 2 SMA. Yapz, aku tak akan pernah melupakan wajah itu. Wajah yang selalu bercahaya dan bersahaja. Wajah yang telah membuatku bisa mengagumi ciptaan-Nya. Sungguh, dia adalah lelaki pertama dan satu-satunya yang pernah singgah dalam hatiku hingga saat ini. Tanpa pernah ada orang yang mengetahui betapa aku sungguh bangga ketika aku bisa melihat wajahnya walaupun itu cuma dari jarak jauh. Aku menyimpannya rapi di dalam hati. Karena aku tak mau ada orang yang tahu dan menertawakanku. Karena dia adalah adik kelasku.
Seingatku, aku belum pernah berbicara langsung dengannya. Aku hanya memandanginya dari kejauhan dan merasakan kehadirannya. Pernah saat dia sakit, diriku merasa hampa karena lama tak bisa melihatnya. Dan aku sedikit kehilangan semangat yang selalu terpancar dari wajahnya ketika dia sembuh dari sakit. Ingin rasanya menyapa, menanyakan kabar ataupun hanya ber-say hello tetapi itu gak mungkin, karena dia adalah adik kelasku yang notaben banyak disukai oleh para pemujanya. Sedangkan aku, hanyalah seorang kakak kelas yang biasa-biasa saja. Wajahku gak cantik begitu juga dengan prestasiku, semuanya serba biasa. Tidak seperti dia yang sungguh merupakan sosok cowok sempurna.
Kalian tahu bagaimana hatiku berkenalan dengannya? Tentunya bukan karena aku melihat wajahnya terus aku jatuh hati karena terpedaya oleh wajahnya yang tampan tetapi ini lebih hebat dari pada ‘cinta pada pandangan pertama’. Ini ku sebut sebagai ‘cinta pada pendengaran pertama’.
Di saat pulang dari membuat Mading, aku ‘jatuh cinta pada pendengaran pertamaku’ di Musholla Baiturrahman. ‘Sabihisma’ itu adalah nama yang aku berikan pada cowok itu, karena aku tak tahu siapa namanya. Aku jatuh hati saat sholat Magrib berjamaah dan aku berada dalam shaf paling depan (tidak ada sekat antara ikhwan dan akhwat) sehingga aku dapat mendengarkan dengan jelas surat yang dibawakan oleh imam. Surat Al A’la. Sungguh hatiku runtuh mandengarkan dia membacakan surat itu, ini adalah kala pertamanya aku menangis saat shalat magrib. Betapa bagus lafal dan tadjwid sang imam hingga dapat membuatku begitu merasakan betapa indahnya ayat-ayat Allah. Hingga saat selesai shalat, aku melihat wajah sang imam. Saat itu aku tak tahu jika dia adalah adik kelasku. Aku menyangka dia adalah alumni SMA ku, karena aku belum pernah melihat wajahnya, apalagi mengetahui namanya dan aku pun memutuskan memberi nama padanya ‘Sabihisma’ (Bunyi ayat pertama dari Surat Al ‘Ala). Setelah kegiatan sanlat selesai aku jadi sering melihat dirinya, ternyata dia tidak hanya aktif di Rohis namun juga OSIS dan Tonti. Dan aku tak sengaja mengetahui namanya saat sahabatku Ari memanggilnya. Namanya adalah Arif. Kemudian lambat laun aku mengetahui namanya adalah Lukmawan Arif Rifai, adik kelasku satu tingkat yang banyak di idolakan oleh teman-teman bahkan adik kelasnya saat SMP.
Setelah mengetahui semua tentang Sabihisma, berbagai kebetulan terjadi di antaranya adalah ketika kegiatan Pensi sekolah berlangsung. Seperti biasa, aku tak berminat mendengarkan band-band yang notabone menyanyi dengan gaya dan suara yang menurutku ‘norak’ karena membuat kepalaku nyut-nyut. Jadi aku memilih berada di dalam kelas. Namun, sayup-sayup aku mendengar ada seorang yang menyanyikan lagu ‘Laskar Pelangi’ dengan hanya di iringi gitar. Merdu sekali suaranya. Aku pun tak sadar berlari keluar kelas mendekati panggung, ingin melihat siapa yang menyanyikan lagu itu. Dan ternyata ‘aku kembali jatuh cinta pada pendengaran ke dua ku’, yang menyanyikan lagu itu adalah Sabihisma. Hm, aku termenung sejenak kenapa hal ini bisa kebetulan.
Tidak hanya itu, ketika aku mengikuti lomba mading dan berhasil mendapatkan juara ke dua, aku maju ke depan untuk menyerahkan piala yang ku dapat kepada Bapak Kepsek. Dan lagi-lagi sungguh kebetulan, ‘Sabihisma’ berada di sampingku menyerahkan piala juara pertama lomba ‘mading’ (lomba yang sama dengan diriku) yang di adakan di universitas yang berbeda dengan tempat aku lomba.
Dan ini adalah kebetulan terakhir yang aku dapati. Ketika itu anak kelas satu dan dua mendapat tugas mata pelajaran komputer membuat ‘Undangan Pernikahan’ guna sebagai syarat naik kelas. Saat aku akan mengumpulkan undangan yang telah aku buat bersusah payah, aku bertemu Sabihisma di depan pintu lab. computer tanpa aku bisa menyapa. Saat itu guruku sedang sibuk, sehingga aku disuruh meletakkan tugasku itu di mejanya. Dan apa yang kulihat! Undangan yang Sabihisma buat mempelai perempuanya bernama ‘Rawinawang Alfiah’. Tahukah, itu adalah nama lengkapku! Entah dia sengaja atau hanya kebetulan. Dan Undangan yang aku buat mempelai laki-lakinya adalah ‘Lukmawan Arif Rifai’. Semoga Bu Ujik selaku guru mata pelajaran computer tidak menyadari itu. Betapa malunya diriku jika sampai ada yang tahu.
“Permisi, Al!” Laki-laki yang ada di depanku membuyarkan segala kenangan yang tak sengaja telah terbongkar karena kehadirannya.
“Eh,, iya!” aku menjawab sapaannya dengan agak salah tingkah. Kemudian cepat-cepat aku menata hatiku kembali. Aku sadar jika dulu adalah dulu dan sekarang adalah sekarang. Tapi kenapa dia bisa tahu namaku. Apa mungkin dulu dia sudah tahu namaku. Hah! Kembali aku mencoba menata hatiku yang penuh tanda tanya. Dan aku sadar jika aku memakai tanda pengenal di bajuku. Hm!
“Ada yang bisa saya bantu?” tanyaku padanya.
“Iya, saya mau pesan kamar single untuk tiga hari! Kamu Alfiah kan!”. Dia memberi sedikit penekanan pada kata terakhirnya. Seolah-olah dia memang yakin jika nama itu adalah namaku. Aku hanya menjawabnya dengan senyum sambil menyerahkan kunci kamar bernomor 67.
Hatiku lega setelah Sabihisma pergi meninggalkan meja resepsionist.
Aku kembali bekerja dan mencoba melupakan apa yang tadi pagi terjadi. Namun, tiba-tiba aku berandai-andai. ‘Andaikan dia adalah jodohku!’ Hus…. Aku segera menepis pikiran jelekku. Berandai-andai yang tak kan mungkin terjadi. ‘Jodoh itu kan di tangan Allah Al!’ hati kecilku mengingatkanku.
Jam 08.00 pm waktunya aku pulang dari kerja.
Hujan deras mengguyur Kota Yogyakarta sehingga sesaat keramaian akan keriuhan kendaraan di sebrang jalan tertutupi oleh derasnya rintikan hujan di malam ini. Aku sangat merindukan suara rintik hujan yang jatuh dari langit. Iramanya bersautan seakan bertasbih ke pada Sang Pencipta karena telah diberikan waktu untuk turun ke bumi. Hm, tak hanya itu! Aroma khas tanah ketika hujan turun juga sangat aku nanti. Seakan bumi yang telah tua dan mempunyai banyak masalah ini kembali hijau dan subur. Tenang.
Seharusnya, aku sudah sampai rumah. Namun, karena masih hujan aku hanya bisa menunggu. Aku tak berani keluar menembus derasnya hujan dengan sepeda motorku. Jadi aku putuskan menyuruh adikku untuk datang menjemputku menggunakan mobil ayah.
“Assalamualaikum…” aku menelpon adikku.
“Wa’alaikumsalam Mbak!”
“Dek, bisa jemput Mbak sekarang gak! Mbak lupa gak bawa jas hujan!”
“Mbak, masih di hotel?” Tanya adikku.
“Iya!”
“Yapz, tiga menit lagi aku nyampe Mbak!”
“Makasih ya Dek! Assalamualaikum!”
“Waalaikumsalam!”
Aku menunggu adikku sambil memandangi langit yang hitam pekat. Tak ada satu pun bintang yang bersinar. Tak lama kemudian aku melihat mobil ayahku datang. Tapi, ketika aku melihat siapa yang keluar dari mobil itu, aku kaget. Kembali ku cermati mobil itu! Yap. aku yakin itu mobil ayahku. AB 2344 GC. Namun, kenapa yang keluar dari mobil itu adalah Sabihisma! Why? Aku tak habis pikir!
Seperti menjawab kebingunganku, adiku, Dema, berkata, “Mbak, ini temanku. Arif!” adikku mengenalkanku padanya. Ku dapati wajahnya tersenyum melihatku.
“Kalian sudah kenal?” Tanya adikku.
“Udah!” jawab Arif.
Hah! Ternyata dia ingat padaku! Ah, betapa bahagianya diriku! Duh, kok malah narsis.
“Iya kan Al?” Tanya Arif kepadaku.
“Hm, iya!” aku menjawab dengan sedikit salah tingkah.
“Ayo, Dek! Pulang! Ajakku.
“Iya, Mbak!”
“Udah dulu ya Mas Arif! Makasih buat bantuannya!” kata adikku pada Arif.
“Assalamualaikum!”
“Waalaikumsalam!” jawab Arif.
Di mobil sepanjang perjalanan pulang Dema menanyakan tentang Arif kepadaku.
“Mbak, kalau menurutmu Arif itu cowok yang baik nggak?”
“Hm, kenapa kamu tiba-tiba bertanya begitu!”
“Soalnya, aku diajak kerja sama bisnis dengan Mas Arif! Kira-kira dia itu orangnya gimana Mbak! Katanya Mas Arif, Mbak temannya waktu SMA dulu! Pasti tahu Mbak, tahu dong gimana sifatnya Mas Arif?”
‘Teman’. Kapan aku menjadi temannya? Bertegur sapa aja belum pernah! Cuma sebatas kenal doing deh kayaknya!. Hah, jangan-jangan dia tahu bagaimana perasaanku padanya! Oh, betapa malunya diriku kalau begitu!’.
“Gimana Mbak?” Tanya adikku lagi.
“Lho,,, kok Tanya sama Mbak! Aku kan kenalnya dulu waktu SMA! Lagian kamu kan anak Psikologi pasti lebih tahu menilai seseorang dari pada Mbak!” jawabku sekenannya.
“Ah, Mbak kok gitu!”
“Eh, dek ngomong-ngomong kamu kenal dari di mana?”
“Di mana ya!”
“Lho, kok gak di jawab!”
“Mas Arif itu baik ya Mbak, mapan juga lho! Hanya satu yang belum dia peroleh!” adikku diam sesaat. Seakan memberiku waktu untuk bertanya!
“Apa?” Tanya ku
“Istri!”. Jawab Dema sambil tersenyum menggodaku.
Hah, kenapa aku bisa terjebak oleh adikku yang jelas-jelas dari tadi sepertinya memang sengaja meledekku karena di usiaku yang semakin mendekati kepala tiga, aku belum juga mau menikah. 26 tahun. Usia yang cukup dewasa untuk menikah. Aku jadi teringat teman-temanku yang selalu memamerkan anak-anaknya kepadaku dan selalu di ikuti satu pertanyaan. “Kapan Al, kamu nikah?” dan pertanyaan itu selalu aku jawab seperti Agus Ringgo tanpa beban dan sambil tersenyum. “May! May be yes may be no!” Hahaha. Tak hanya teman-temanku yang mendesakku untuk segera menikah. Orang tua ku sangat berharap padaku untuk mau segera menikah. Bahkan sudah lebih dari lima kali Ibuku mengenalkanku pada anak dari teman-temannya. Namun, aku selalu menolaknya dengan berbagai alasan. Rasanya aku yakin, mereka bukanlah jodohku!
Sesampainya di rumah. Aku

lalala

Gue hanyalah anak yang biasa-biasa saja. Yah,, di manapun gue berapda pastilah selalu menjadi anak yang biasa-biasa saja. Begitu juga bila gue ada di rumah. Gue hanyalah anak yang biasa-biasa saja. Tidak ada yang dapat gue lakukan sehingga gue menjadi anak yang gak biasa-biasa saja.
Kadang gue berfikir mungkin memang sudah takdirku untuk selalu menjadi orang yang biasa-biasa saja. Kadang dan atau sering gue merasa jika berada di suatu tempat entah itu di sekolah, di rumah, ataupun dalam tetangga-tetangga gue, kehadiran gue sangantlah tidak berarti bagi mereka semua. Entah gue ada atau nggak, entah gue hadir atau absen dalam kelas pastilah gak ada orang yang bertanya kemana gue, selain guru piket yang memang tugasnya mencatat anak yang absent.
Tetapi apa yang terjadi dengan golongan anak-anak yang serba dimana merka berada selalu menjadi pusat perhatian, menajadi the perfect. Gak berangkat ke sekolah sehari saja yang nanyain udah sejagat. “Kenapa kok kemarin gak berangkat? Sakit ya, atau ada urusan keluarga. Atau malah ada acara yang mendadak ya….atau…. hah… sederet pertanyaan akan meluncur dari bibir mereka….. tapi kalau gue yang gak berngkat barang seminggu pun, paling ya cuma,,, dikomentari, kemarin gak berangkat! Sakit ya.. udah gak ada kalimat lain yang membuntuti..
Karena itu semua kadang gue males untuk pergi ke sekolah atau kumpul-kumpul dengan mereka. Tapi sebenernya gak parah-parah banget sih, soalnya gue juga punya teman-temen yang dapat menganggap gue ada diantara mereka.
Yah,, gue sendiri aja bingung,,, gue bisa menjadi cerewet banget jika gue merasa ngambung dan kenal ama seseorang tapi gue akan menjadi seorang pendiam dan males bicara kepada semua orang yang gue gak kenal akrap,,,, jadi gue bisa cerewet hanya kepada seseorang aja yang gue anggap dia udah mengenal gue lama dan udah akrap..
Seperti hari ini, gue malas banget pergi kesekolah karena yah gue berfikir pasti nanti klo di sekolah gak ada hal-hal yang menarik. Klo ada yang menarik pasti ya cuma kumpuil-kumpul ama anak-anak doang,,,, dan yah,,,, gue sadar jika gue gak ada disana pun pastilah gak ada yang nanyain gue,,, tapi gue kadang seneng juga sih berada di tengah-tengah mereka,,
Jadi gue putuskan berangkat ke sekolah walaupun jam udah nunjukin pukul tujuh kurang seperempat. Hem,,, gue naik motor,,,, kira-kira 17 kilo lah dari rumah,, dan nanti sampe sekolah paling cuma telat lima menit. Dan khusus sekolahku klo cuma telat lima menit masih bisa dapat dispensasi buat masuk…
Gue pun mengendarai motor Supra Fit dengan kecepetan yang menurut gue lumayan tinggi yaitu 80-90 kilometer per jam,,,, dan malangnaya,,, kemarin gue lupa ngisi bensin jadi terpaksa deh mampir pom bensin dulu sebelum ke sekolah,, karena bensin udah kering… waduh mana antri lagi…. Alamat telat nih…. Setelah kurang lebih lima menit antre gue pun melanjutkan perjalanan yang masih sepuluh kilo lagi…
Yah,, di jalanan gue hampir selalu bertemu tepatnya menyalip seorang cowok yang entah siapa dia…. Motonya Sogun R warna biru ber plat nomor polisi AB 5056 SC yang dulu selalu memakai jaket hijau bludru dan tas ransel hijau muda sekarang ganti dengan tas samping hitam dan jaket coklat kayu denga helm yang sama helm hitam dob. Walau begitu gue tetap saja hapal dengannya. Tapi gue belum pernah melihat wajahnya secara keseluruhan apalagi ngomong denganya. Pernah sih dulu sama-sama beli bensin di toko dekat rumah gue,,,tapi sayang gue gak begitu melihat wajahnya,, yah gue selalu saja bisa bertemu dengannya entah di lampu merah di desa gue atau kalau gak ya,, lampu merah sebelum gue belok ke sekolahan, tapi entah dia hafal atau gak ama gue! Gue gak begitu tahu,,,,,, kejadian ini sudah berlangsung kurang lebih dua tahun…. dan ini menjadi hiburan tersendiri bagiku,,,, dan gue menikamatinya…. Yah gue selalu menikmati perjalanan gue jika naik motor sendirian karena gue merasa tidak lagi menjadi orang yang biasa-biasa saja, soalnya gue kan yang mengendalikan motor ku jadilah gue orang penting karena harus bisa mengendalikan motor kredit ibuku ini sampe sekolah dengan selamat…. Dan gue tahu pasti bagaimana mengendalikannya,,,, so gue merasa jadi orang penting karena bisa mengemudikan motor ini sampai ke tujuan dengan selamat tanpa menabrak apapun,,,,,
Hm,,, sampai di depan pintu gerbang sekolah ternyata sudah ditutup…07.07 huh,,,, menyebalkan apalagi hari ini hari senin jadi so pasti harus nunggu di depan pintu gerbang hingga upacara bendera selesai,,, apalagi hari ini komandan upacara dari kepolisian pasti deh upacaranya luuuaaamaaa banget…… gue menunggu sendirian dengan ditemani suara lalu lintas kendaraan yang ramai,,,, karena gue bosan duduk di motor gue pun duduk di depan gerbang….
Dah,,, yah gue senang sekali karena ada juga selain gue, anak yang datang terlambat,,,, tapi parahnya gue gak tahu siapa dia yang pasti dia bukan teman sekelasku… dan entahlah adik kelas atau malah kakak kelas,,,, hm… kayaknya cowok deh….. tapi males banget seh,,, pasti dia gak kenal ma gue ngapain juga gue nebak-nebak siap dia,,, huh.. gue pun kembali membaca buku Zero to Hero ku yang gue beli dari lima bulan yang lalu yang hanya gue bawa-bawa saja tanpa sempat membacanya….
Huh,,,, jam udah menunjukakan pukul 07.45 tapi kok pintu gerbang gak di buka-buka yah,….. apalagi gue udah mulai jenggotan duduk di pintu gerbang,,,, gue gak sengaja melihat cowok itu juga membaca sesuatu dan yah,,,,, “kok sama ya bukunya” reflek gue ngomong. Entah dia mendengar atau gak…. Sebenarnya gue tertarik buku ini karena kakak pembimbing gue punya buku ini dan katanya bagus buat jiwa muda,, jadi deh gue beli ini….
Hm,… ternyata cowok tadi punya refleks juga,, dia melihat gw sekilas dan terus membaca tapi tiba saja dia tertawa…. He…he…sama ya bukunya….. ini mah gue baru beli kemarin sore di “Shopping”… sok akrab banget sih dia,, gue tetap aja diem males ngomong,,,,,udah illfeel duluan…. Tapi, cowok yang gw kira pendiem, eh malah tambah nyrocos ngomongin buku yang dibacanya…… sepertinya dia sudah hampir selesai membaca buku setebal kurang lebih 200 halaman itu,,,,, karena dia mengutarakan hampir semua isi buku itu…
Karena jujur saja gue baru membacanya setengah,,,, dan karena dia nya nyrocos terus gue pun menimpali,
“HM,,,, emang kenapa beli buku itu!”
“Bagus aja, cocok ama kita-kita ya gak!”
“Kita! Hm, mungkin!”
“Iya kan!”
“Btw,, kenapa telat!”
“Hm,,,,”males gue njawabnya.
“Lupa isi bensin ya,,,,?”
Gue yang kembali membaca buku, langsung melotot mendengar ucapannya,,, “Kok tahu!”
“Nggak cuma nebak aja soalnya gue juga suka lupa isi bensin,,, hem,,,he,,, bener ya tebakanku!”
“Hm,” jawabku males.
“Gue Arif, anak XI IPS 3,!” cowok itu mengulurkan tangannya. Ketika gue mau menyambut tangannya. Satpam penjaganya datang untuk membukakkan pintu. Jadi belum sempat gue bersalaman dengannya, kami keburu kaget dan spontan berdiri karena ada Wakasek yang sudah pasang serem banget sambil meneteng-neteng buku daftar siswa yang terlambat.
“Kalian berdua, kenapa terlambat! Padahal hari ini pembina upacaranya dari polsek kabupaten! Buat malu sekolah saja!”
“Apa alasan kamu terlambat?” pak Wakasek menunjuk Arif.
“Beli bensin dulu pak, dan POM bensin antrianya panjang banget!” jawab Arif santai.
“Trus kamu, kenapa kamu terlambat?” Pak wakasek bertanya ke gue.
“Hm…sama Pak, Beli bensin dulu!”
“Jadi tadi kalian sudah janjian buat telat ya…! Bagus..bagus…!”
“Siapa nama kalian?”
“Arif Susilo XI Ips 3”
“Maisaroh Almunifah, xi ipa 2”
“Ya….ya… karena hari ini kalian tidak mengikuti upacara bendera seperti teman-teman kalian,,, kalian saya ijinkan upacara benderan berdua di lapangan upacara sambil hormat bendera selama dua jam pelajaran, setelah itu kalian baru boleh minta surat ijin masuk kelas di guru piket! Paham!”
“Paham..!” jawab gw dan arif serentak.
Gue dan Arif pun berdiri sambil hormat bendera. Huh,,,panas banget! Apalagi tambah di liatin siswa-siswa lain yang sedang pelajaran. Malunya tambah nggondok saat pergantian jam pelajaran. Banyak anak-anak yang melihat kami, karena sekolahku merupakan sekolah mandiri yang kelasnya berpindah-pindah mengikuti pelajaran apa yang akan di pelajari…. Huh, sebel. Ada yang bisik-bisik “Siapa tuh, yang hormat bendera, kayaknya gue lom pernah liat anak itu, kalo yang cowok sih, gw tahu! Arif ips3, ketua Ambalan itu kan?” trus yan satunya lagi menimpali. “Iya, klo Arif sih gw juga tau, tapi klo yang cewek kayaknya gw pernah liat deh,, siapa ya… lupa gw namanya tapi kayaknya anak ipa2 deh!” sambil melihat sinis mereka melewati Ifah. “What!” mereka gak tahu namaku,. Sabar-sabar Fah, emang kamu kan gak terkenal wajar dong klo mereka gak tahu. Kata hati gue menahan emosi. Arif ketua ambalan,,,, hm kok gw gak tahu ya,,,,
Setelah kejadian itu gw gak pernah lagi ketemu ma Arif! Karena jelas aja, gedung untuk mata pelajaran ips kan ada di sebelah timur sedang gedung eksakta ada di selatan, paling-paling pernah liat dia sekilas di kelas bahasa atau klo gak di kantin.
888***888
Tok…tok,…. “Permisi Pak! Maaf terlambat!”
Ya, silakan duduk….
“Hff… untung gerbangnya belum di tutup! Betapa beruntungnya gw!” kata ifah sambil ngos-ngosan karena berlari-lari dari parkiran ke kelas ketrampilan.
“fah, lo tuh ya…. Terlalu…… masa hampir setiap hari berangkat ke sekolah terlambat melulu! Kapan insyafnya Neng?” kata Nadia teman sebangku gw
“Hm,,, kapan ya… mungkin besok klo gw dah jadian ma Pedrosa…. He…he…!”
pelajaran ketrampilan lumayan bisa membuat otak refresing karena dalam pelajaran ini Pak Kamto guru pada mapel ini, yang sebenarnya sih dulu guru biologi, beliau banyak memberikan masukan2 mengenai bagaimana cara berfikir positif, mengendalikan emosi, pikiran dan lain2 ttng kehidupan. Nama kerenya sih “Ci”, ya Pak Kamto selalu menyebut kata “Ci” setiap melakukan sesuatu yang seperti kekuatan prana gitu deh,,, walaupun gw juga gak dong, tapi kadang gw juga suka menghidnotis diri atau “Ci” dalam bahasanya pak Kamto buat menyemangati diri gue kalau lagi down dan itu 70% berhasil bisa memulihkan diri kita. Hanya dengan menge”CI” diri kita dengan kalimat atau kata “Aku Pasti Bisa” “Semangat” maka kata-kata tersebut akan membuat otak kita untuk menjadi sesuai kehendak kita. Gak percaya coba aja…..

1

09-12-08
heh, aku cuma mau cerita tentang.....
kenapa juga hari ini aku harus jengkel!!!

padahal lailia hanya menghilangkan soal try out ku ,, apakaha kau adalah orang yang sebegitu pemarah! atau mungkin itu memang keterlaluan,.
ah, entahlah,,,

besok masih ulangan umum, aku harap semuanya baik-baik aja dan aku gak ingin ada remidi apapun. oke,

aku puny anazar naik sepeda, nazar tahun lalu yang belum sempat aku balas. dan aku juga nazar naik sepeda jika aku gak ada yang remidi semester ini , amin. dan aku nazar sholat tahajut 11 rakaat lo gak remidi. ya allah moga2 aku g remidi, amin.

o, iyo dulu aku nazar lo diterima di stan aku bakalan kasih pengemis malioboro 500perak per orang. and traktir temen2 se kampung, doakan aku ya sobat, moga aku bisa sekolah si stan. amin.

aku bobok dulu ya,
Ya allah bangunin aku jam 09.00 pm ya! aku mau belajar.....

masih SMP

l8 juni 06
waktu terasa sangat cepat seiring liburku yang sangant membosankan kurang 17 hari lagi

diliburanku ini aku merasa kesepian, aku ingin lebih dekat denganMu Ya Allah, aku
ingin mempelajari agama islam lebih dalam lagi aku ingin jadi muslim sejati

aku merasa hari2ku berlalu tanpa hal yang tak berarti aku merasarugi

aku ingin segera bertemu hari ssenin tanggal 26 6 06 aku ingin lulus dengan hasil yang terbaik dantentiunya duteima DI sma yang terbaik bagiku amin

aku ingin bisa khusuk shalatnya
kirimi ana seorang manusia yang bisa mengubah hidup ana lebih berarti dan lebih dekat denganMu ya Allah, amin

diliburanku ini aku banyak bikin kesalahan

aku merasa jengkel

bude lastri sakit nginep DI rs

kak badar udah nikah, aku kasihan ama mbak surya, semoga mereka bahagia

aku tak habis pikir kenapa kak badar bisa punya sifaf ngeyel se[erti itu.

Ada dep kolektor cari kak badar nagih utang uanghh serem men

Dimas udah gede tapi ngeyelnya itu nlho…

Gempa bumi membawa nikmat DI sebagian wilayah DI diy

Apa salah keluargaku nerima bantuan dari pmrth berupa sarden dan kakaek dapat sembako dan sarimi bapak dapat bantuan dari sekolah apa itu pantas buat kami, aku dengar dari tv kalauu aada daerah yang masih belum dapat bantuan dari pmrth barang satu bungkus sarimi pun apa itu benar, kenapa rumahku yang alhamdulillah baik2 aja malah dapat bantuan apa itu pantas

Aku gak punya teman

Setiap aku bicara pasti nyakitin hali orang lain maafkan aku

Aku gendut

Aku ingin ada orang yang mau memjawab semua keraguan22ku ttg bannyak hal.

Kenap lalau shalat aku ssering kentut
Aku ingin membahagoakansemua orang

Aku ingin ngekos

Aku ingin sma DI kota yang jauh dari ortu karena aku gak inginbentrok dg adikku

Maafkan aku temen2

Mbak rukmi apa kabar sorry ya bila selama ini aku,,banyak salah

Tanto maafkan aku yo aku cerewet

Gik kamu itu pinter maafkan aku banyak dosa aku ama lo

Mas ipul memang apa yang kamu katakan ttg kakbadar itu benar tapi gak semuanya, rukun aja deh

Kak badar. Insyaflah. Ya Allah berilah dan bukakkanlah pintu hiodayahMu pada kak badar semoga ia sadar dan rajin sholat

Pak maafkan aku yo aku sering bicara sembrono karo bapak

Mak sorry yp aku sok ngetet sok wani karo mamak

Ta sorry aku sok nyebeli

Mbak rah sorry aku galak

Nek kek sorrry yo aku sering jengkel ama kalian

Mas bowo ayo kita sama2 diet

Mbak lina kenapa kita sekarang udah ggak bisa akrap lagi kaya dulu

Kirimi aku teman Ya Allah

Maafkan aku ya win, den yul ka, nung

Kadang aku berfikir kenaa aku gak bisa langsung akrap ama seseorang

Kenapa aku kok gak bisa seterkenal deni

Ya Allah hilangkan sipat sombong dan sifat tercela lainnya ya ALLAH, amin

Suucikanlah hatiku

Aku ingin hidupku lebih berati

Apa yang aku harus kerjakan hari ini

Kenapa ya kakau aku punya firasat biasanya tepat

Aku ingin sekali menuju ke jalan aspalan didepan rumah mbah noto aku yakin iwan akan lewat, sebelumnya aku yakin kalau iwan rumahnya disekitar sini dan akhirny abeberapa menit kemudia ia lewat

Dan hal belum agu lupakan sampai sekarang adalah

Hari itu aku ada ulangan ekonomi sehabis sholat maghrib aku mau belajar tapi bapak suruh ngerjain ngetek soal untuk ulangan umum terus aku ketik sampai seklesai sampai jam 10 malam aku gak belajar terus eror eror tetrus aku malah tambah puyeng triyus aku putuskan tuk sholat dulu sehabis itu aku matikan komputternya mau aku prtn besok pagi aku gak jadi sinau aku paginya bangun jam 5 sholat subuh angsung buko komputer Ya Allah ketikanku semalam hilang ya Allah hatikau peasaanku berkecambuk mau marah tapi aku harus bisa beranggung jawa aku ngetik sam[pai jam tujuh dan akirnya selsesai dan sampai disekolah walaupun udah telat alhamdulillah gurunya belum datang habis istirahat aku ada ulangan ekonomi aku belum belajar ah aku optimis gak optimis terjadi juga ulangan trus hasilnya aku dapat YA Allah suorise aku dapat 10 bulat

SMP lagi,,,

Hallo komputer hari ini adalah hari pertama aku ulangan umum semester pertama tepatnta tanggal 15 Desember 2005. Besok aku alangan umum matematika dan PPkn aku berharap nilaiku akan baik dan mendapat peringkat pertama walau itu tak mungkin tapi aku percaya kalau aku berusaha pastilah tiada yang tidak mungkin, ya nggak??????
Hari ini aku senang banget, walaupun aku tadi nggak bisa ngerjain soal bahaa indonesia pelajaran yang paling nyebelin buatku dan IPA yang pernah membuatku mendapatkan uang Rp.100.000,00 tapi aku senang.
Alhamdulillah di semesteran ini aku nggak sakit, Thanks You Allah!!!!!!
Pagi Kom, sekarang tanggal 24 Desember 2005. Oh iya aku mau ngomong kalau sekarang tuh udah selesai semesterannya semoga hasilnya baik ya Kom. Disaat seperti ini aku ngerasa aku tuh nggak punya teman, kalau ke sekolah cuma luntang luntung sendirian kaya orang ilang aja. Tapi alhamdulillah ada juga orang yang mau jadi temanku, dia tu Mbak Rukmi. Mungkin karena kami sama-sama kesepian ya jadinya luntang luntungnya bareng-bareng.
Kemarin aku dapat beasiswa prestasi lho, nggak banyak sih cuma Rp 180 ribu. Sebelumnya aku benazar kalau aku jadi memperoleh beasiswa aku mau belikan nenek gula batu dan theh dan njajakke ita mie ayam lan ngekekki duit dwi 50 ewu semoga bermanbfaat ya Wik. Udah dulu ya Kom semoga besok kita bisa nyambung lagi ya.
Aku harus menerima ini dengan lapang dada karena ini adalah buah dari kesalahan yang aku perbuat sendiri. Aku mendapatkan peringkat ke 2, alhamdulillah ya Allah kau telah memperingatkanku sekarang ini dan itulah yang terbaik bagiku. Aku berharap aku tak akan mengulanginya lagi, semoga besok-besoknya lagi aku berhasil ya, amin. Tanggal 31 desember 2005.
Di tahun 2005 ini aku banyak sekali memperoleh pengalaman. Aku harus belajar dari pengalaman ini. Ya Allah maafkan aku karena aku diusiaku yang semakin lama semakin bertambah aku malah suka bolong0bolong bolong, pikiran suka kacau, nggak konsen kalau belajar, dan aduh aku nggak tahu lagi seberapa banyak kesalahan-kesalahan yang ltelah aku perbuat. Apalgi kesalahan itu aku sering ulangi dan uulangi. Maafkan aku ya Allah, maafkanlah aku, amin.
Harapanku di tahun depan yang pastilah yang baik-baik nggak mungkinlah harapan kok yang jelek-jelek he..he.. yang pastinya aku berharharap harapanku bisa terwujud amin.

Harapanku:
☻ Akun ingin bisa sholat tepat waktu, nggak bolong sholatnya, terus Khusuk dalam shoilat amin
☻ Aku ingin bisa kosen belajar dan ya aku ingin berusaha sekuatnya agar aku bisa mendapatkan hasil yang terbaik, amin
☻ Aku ingin lulus
☻ Aku ingin lulus dengan hasil yang tentunya memuaskan dan terbaik untukku, amin
☻ Aku ingin mengubah sifat-sifat burukku
☻ Aku ingin jadi orang yang nggak cerewet
☻ Aku ingin punya banyak teman
☻ Dan masinihhhh banyaaakk lagi yang aku inginkan semoga Allah mengabulkan semua yang kuinginkan, oh ya aku ingin hatiku selalu damai dan tenang amin Ya Robb alamin.
Kom besok aku ke serm lho doain aku ya moga-moga itu jadi awal indah di awal tahun amin, aku juga ingin merasakan indahnya agama-Mu ya Allah, berikanlah aku selalu petunjukmu ke jalan yang lurus.
Tanggal 7 januari 2006 aku pergi ke t4 mbak lina for merembuk masak untuk hari kurban. Aku kesana sendirian. Udah telat. Aku tiba disana teman-teman udah pada kumpul. Kirain disana kita mau ngerembuk kurban, tapi malah ngobrol sambil makan, dan ah..ngobrolnya ngalor ngidul. Ah.. lagi2 aku gak nyambung. Ternyata mbak lina, mbak atun, anis, vita ngomonginnyaa cowok terus kalau gak ya film. Kalau soal film sih aku sedikit nyambung lha kalau soal cowok gak nyambung banget lah aku, jadinya aku ya diem aja.
Udah lama ya kit agak ketemu Kom! Aku mau banyak cerita-ceruta tentang yah… selama aku gak ngisi kamu. Hari ini yanggal 15 Juni 2006, udah setahun lebih ya Kom kita gak ngobrol. Aku ingin kamu jadi teman setiaku. Aku cuma ingin kamu dengerin keluh kesahku.
Yab aku mulai dulu dari hari, dimana hari lomba masak daging korban. Pagi itu kami sekelompok. Aku, mbak lina,mak atun, nurfit, vita, anis,andi, danang dan riwanto. Kami masak dengan ya gitu deh. Trus tata hidang kelompok kami lain dari yang lain. Teng..teng…kita seasa kebali ke jaman 100 th yang lalu. Makan pake tangan, entong dari kayu, wadah nasi dari bambu,gelas dari bambu dan minumannya yang pake gula merah. But, ada persoalan yang cukup serius masakannya gak begitu enak. Tapi, kami sekelompok kompak dan walaupun masakannya gak begitu enak kami ber sembilan menikmati masakan kami dengan suka cita penuh kegembiraan. Kom, kamu tahu gak ? sebelumnya tepatnya pada waktu memasak daging kurban dikelas satu ma dua aku tuh rasanya gak nyaman kalau ma nambah malu trus gak santai gitu. Tapi, alhamdulillah dikelas tiga ini, kelas yang insya Allah adlah kelas terakhirku aku sangat gembira, aku makan dngan lahap kaya dirumah, malah aku nambah dan semua temen2ku juga nambah kaya rakus gitu,,tapi kami senang , hore…
Disaat pengumuman lomba aku dan temen2 merasa akan dapat juara karena guru2 yang masuk kekelas kami dan melihat tata hidang meja kami waktu masak tuh merka muji2 gitu. Apalagi ada kakak kelas yang udah alumni tuh datang dan yah muji2 juga he..he..tapi oh.. kami gak dapat juara. Ah aku sedikit kcea tapi yah,,mungkin kami memang kurang jago masak kataku menghibur diri.
Pak Tri, Pak Tri njenengan niku kalau ngalem kulo niku mbok mboten ngeten niku buat kulo jadi gak enak aja ma temen-temen. Pak ti tuh emang bapaknya anak2 suka nyindir langsung dan bicaranya tuh lho yang bikin pelajaran matika yanya pelajaran berhitung DI TK nol kecil aja. Setiap pertemuan biasanya ada2 saja yang diomongin yang bisa buat kita ketawa ngakak.
Hal yang paling aku suka dikelas 3D tuh kornya itu lho kalau bilang COOOMEEELLL pasti anak laki2tuh serentak dan semangat banget kaya mau maju perang aja. Yah DI semester ini aku paling sering duduk denga mbak rukmi, kadang aku merasa hanya mbak rukmilah temanku DI kelas ini.
Kemarin tepatnya tanggal 13 juni 2006 aku lihat wiwin tuh keumah deni pake jilbab dan tadi aku kerumahnya dia tuh pake celana panjang dan pake baju dengan lengan yang panjang pula, pas aku ajak kerumah deni dia amil jilbabnya katanya malu kalau nggak pake jilbab, alhamdulillah ya Allah iwin uudah sya’ri. Aku kadang sebenarnya minder kalu gaul ke rumah wiwin atau ke kelompoknya kaya desti, ika, ati, yuli dan novi kecil. Ah aku kapan aku bisa pake jilbab. Ingin aku sepertimu. Aku ingin seperti mbak rina yang bisa bejuang berdakwah DI jalan is;lam. Aku ..ah gak taulah. Akhir-akhir ini imanku lemah kuatlanlah Ya Allah, tetapkanlah aku ada DI jalanMu ya Allah. Subhanallah aku sungguh terkesan dengan novel karya kalau gak salah namanya Habiburrahman El Sharazy yang berudul Ayat-Ayat cinta.
Aku ingin masuk sma yang terbaik untukku. Smayang akan menjadikan imanku bertambah padaMu, amin. Lindungilah aku selallu ya Allah amin tetapkanlah imanku kepadaMu.
Aku melewati UAN dengan agak menyesal. Aku gak yakin akan lulus dg hasil memuaskan tapi aku menjoba untuk tetap optimis. Bhasa inggris pelajaran yang paling aku cemaskan ternyata memang ya Allah sulitnya bukan main gak tau kenapa aku baru kali ini ngrjain soal bahasa inggris gak pake aku teliti waktunya itu lho aku gak cukup. Malah aku sempet nyalahin pak pengawas astagfirullah ampuni aku ya Allah , maafkanlah aku ak pengawas. Semoga hasilny abaik, amin.
Kak badar menikah juga dengan mbak surya DI palembang. Ah aku gak tau apa yang sebenarnya ada DI pikrannya kak badar. Kenapa juga dia tuh bisa rugi besar dua kali padahal ruginya buka main2 ratusan juta. Ya Allah kuatkan kak badar semoga terbuka pintu hatinya untuk kembali bersujud kepadaMu, amin.
Aku sebenarnya gak suka kalu mas ipul tuh ngejelekin kak badar mulu. Memang kak badar tuh salah tapi yang mas ipul mongin gak semuanya bener. Aku juga gak ngeh kalau mas ipul bilang mbah wonosari tuh cuma membesar2kan kalau anaknya tuh pinter, lha mereka tuh memang pinter kok.
Mbak reni sepupuku yang cantik, tinggi, putih nongol DI koran radar solo, memang diatuh selain cantik cerdas juga rajin beribdah. Dia bisa membiayai kuliah nya dengan uang hasil kerjanya sendirisebagai penyiar radio dan juga mc, ah aku salut padamu.
Kenapa ya aku kalu sholat rasa2 gak pernah khusuk aku ingin sekali khusuk kalu shola. Ya Allah biarkanlah hambaMu ini bisa sholat dengan khusuk, amin. Aku juga kalu salat tuh seing ragu2 aku tuh kentut apa gak ya..? ya Allah beritahukanlah kepadaku kalua kentut itu seperti apa dan kalau seperti itu kentut apa tidak. Kirimkanlah kepadaku seseorang untuk menepis keraguaku dan menuntunku ke jalanM yang lapang, jalan menuju surgaMu, amin.
Aku tuh memang anak yang gak tau dirini sering buat ortu marah terus. Dan kalau ama ita tu aku kok sewot terus rasanya jengkel aja. Maafkan aku keluargaku. Yah hampir semua warga 3d aku bisa ajak ngobrol dan aku gak janggung lagi. But kalau ama nomor 2 aduh kenapa aku gak bisa ngobrol ya katanya dia tuh jenaka tapi aku kok gak bisa akrap ya, tau ah. Udah ah sampai sini dulu ngobrolnya KOM, besok kita rerusin lagi insya Allah. Dah….
Tanggal 19 juni 2006, aku mau cerita dikit tentang pendapaatku tentang gempa bumi yang mengguncang yogya tercinta tanggal 27 mei 2006 tepatnya hari sabtu jam 05.53 kalau gak salah lho… Gini aku tuh bukannya sok atau gimana tapi menurutku sebagian orang itu kok gak ngeh gitu lho dengan pemerintahan kita yang lagi morat-marit gak karuan. Dari soal BBm yang naik melangit sampai pembagian subsidi BBm buat orang yang gak mampu dan kini pembagian uang laku paku, subsidi peralatan dapur dan yang paling banyak duitnya biaya pembangunan rumah yang dibiayai pemerintah.
Kalauu gak ada bantuan dari pemerintah aja, bilangnya sok kaya but kalau ada bantuan ngakunya miskin ? nggak keren banget kan. Tapi, kalau harga sembako, BBM, pupuk dan masih banyak lagi naik rakyat demononya gak ketulungan, pemerintah diprotes dari Pak dukuh yang katanya pilih kasih kalau bagi bantuan sampai maju demo besar-besaran ke kantor DPRD atau malah demo habis-habisan DI gedung MPR pusat, dan ironisnya kalau ada bantuan itu lho kok ngaku miskin dan ngibrit banget ingin dapat bantuan. Padahalkan, seharusnya bantuan itu jatahnya orang yang memang membutuhkan tapi ada aja orang yang sebetulnya gak berhak malah dapat bantuan, sebenarnya gak papa tapi mbok dinimbangi dengan kalau kita protes harga-harga kebutuhan pada naik trus kalau ada bantuan yang sebenarnya gak berhak malah ngiprit. Menurutku sih, mendingan gak usah deh ngiprit cari alasan agar dapat bantuan,
Gini maksukku, lebih baikkan kita gak usah cari- cari alasan yang gak jelas juntrungannya agar dpat bantuan yang emaang bukan jatahnya, mendingan kita tengok kebelakang saat kita demo habis-habisan menuntut harga bahan pokok ataupun BBM agar gak naik, nah kalau kita dapat bantuankan otomatis pemerintah ngeluarin duit banyak buat kita2 yang sebenarnya gak pantas dapat bannntuan, lebih baikkan kita gak dapet biar uangnya tuh tuk nyarutan utang inddonesia yang menggunung yang entah kapan kita gak tau akan bisa lunas !!!
Skarang lain crita aja ya nanti dak naik darahku sampai ke ubun2. Seminggu lagi pengumuman kelulusan udah mau keluar, doakan aku ya, aku ingin hasilnya yang terbaik bagiku ana ingin LULUS dg HASIL TERBAIK amin, dan diterima DI SMA yang TERBAIK bagiku amin YA Robbalalamin.
Udah dulu ya, oh aku mau kasih tau 2 hari ini hidupku terasa bermanfaat aku udah hapal 3 surat al Bayinah, Al Aaadiyat, dan AL-ZALZALAH, alhamdulillah.
Hallo, Comp Alhamdulillah ya kita bisa ketemu lagi. Coba tebak sekarang tanggal berapa? Sekarang tuh tanggal 27 Juli. Wuih udah lama banget ya kita gak ketemu!!!
Alhamdulillah sekarang aku udah SMA ciuu. Aku dah LULUS SMP lho. Walaupun aku lulus dengan hasil yang lumanyan surprise 28,2 nilai yang gak terbayangkan olehku sebelumnya. 10, 8,6 9,6. Tapi walaupun nilaiku rasanya tinggi ternyata aku gak masaku 20 besar. Aku hanya bisa menembus 30 besar hu hu . tapi aku ujian sekolahnya dapat rengking 7 Alhamdulillah. Mbak fetik dapat rengking 4, yuli 3 atin 1, dan adit UAN 28,6 rengking 10. Cipuk 29,2 terbaik.
Tapi aku sedikit sedih karena mbak Rukmi nilainya cuma 23.33. sma yang diharapkannya 1 bantl kandas. Kalau aku sih sebenarnya gak ingin sekolah di wates.
Hari itu hari senin 10 juli pagi aku ngambil ijasah di sekolah terus langsung terbang ke wates ambil formulir setelah terbang ke wates langsung terbang ke 1 jogja. Padahal aku gak minat tapi kata bapak suruh lihat-lihat dulu. Samapi di satu jogja aku sholat dan Ya Allah siswa disana ramah-ramah banget. Aku disapa ama mbak Yuni namanya. Rasanya aku ingin sekali bisa masuk smansa.
Tapi setelah dipikir-pikir dan dipikir akhirnya aku memutuskan untuk masuk saba padahal aku dah beli formulir smansa 30 ribu. Hari ketiga aku daftar ke saba, wiwin dah daftar ke saba sejak hari pertama. Aku daftar jam 8. Aku duduk di kursi paling depan di aula layar daftar nilai kulihat wiwin udah rengking 156. Setelah agak siang wiwin datang dan semakin siang kira-kira jam 12 lebih aku lihat winin rengking 213 dan aku tinggal makan ke rumah mbak giyem. Setelah aku ku kembali lagi ke saba udah banyak orang yg pulang. Disana ada desti. Katanya wiwin udah cabut kre samda. Setelah aku dengar itu aku langsung masuk saba dan kata rosada wiwin tuh masih masuk. Aki mau sms iwin tapi malah gak ada memorinya. Dan waktu tinggal beberapa detik. Aku menuju layar lihat nilai aku lihat wiwiw rengking 234. Ya Allah wiwin. Rasanya aku tuh gak terima kenapa harus cabut segala.
Hm udah lama ya aku nggak ngomong nma kamu tahu nggak sebenarnya banyak banget yang mau aku omongin ma kamu dari soal aku masuk saba ampe sekarang udah mid semester.
Mulai dari mana dulu. Yah, mulai dari pertama aku masuk ya. Aku setelah daftar ulang disuruh masuk pada tanggal 17 juli 2006 saat itu hari minggu pake baju olah raga. Disana diberi pengarahan dan perkenalan kakak kakak yang akan membimbing nanti. Aku gak begitu memperhatikan. Trus tugasnya disurus nyari kakak yang bernama kak TITA wah nggak kebayang aku gak punya gambaran sedikit pun yang namanya kak tita. Aku dan kelompokku wktu itu aku, istina, niha, danis, dea, imam, farid, dan masih lainnya aku lupa yah aku ternyata masuk ke kelas x5 mosnya. Tempatku pembimbingnya ada kak elia, lusi ,hermawan, dan kak titik.
Aku cari muter2 aku pendar aku carinya ama niha and istina ternyata temanku yang lain udah pada ketemu pas udah se;lesai jogetnya aku ama niha and istin baru datang dan disuruh joget juga. Rasanya njelei banget. (aku jadi akrap ama istina and niha)
Setelah itu aku dan kelompokku cari kak cowok kak adhi namanya disuruh nyelesainin tugas pake mikir akhirnya kami nyerah.
Hari berikutnya mos selama 2 minggu gak kebayang sebelumnya. Hari pertama mos suruh bawa makanan nasi laku pare ayam dan bacanya tuh cepet banget kak putra yang bacaain. Berangkatnya jam setengah tujuh dah harus sampai sekolah. Gak ke bayang saba tuh kaya gitu to. Hari selanjutnya peljaran-pelajaran terus mosnya appalagi tugasnya ya Allah beras banget tuugas ini belumselesai udah tambah lagi trus masuknya jadi jam enam trus jam enam kurang seperempat ya Allah aku sempat down aku mumet raiso mikir. Teman-temanku opada pinter2 aku ketingggalan. Hu hu rasanya ingin nangis.
Mos selesai nyanyi matahari terbenam rasane selak pengen gek hari esok gek sekolah biasa
Pengumuman aku masuk ke kelas x4 yah sekarang aku cuma sekelas ama mbak dina tok yang aku kenal akrap kabehe mboh rakenal. Rasane pengen balik neng kelas x5 ono mbak trikaro nur, pras.
Pelajaran biasa aku raiso konsen terutama matika aku ya Allah aku pengen nnagis aku ra dong kabeh sing di wulangke kancaku pinter2 aku bodo dewe hu huh hu .
Akeh tugas aku melu pemilihan rohis aku ra ketrimo. Aku saiki wis duwe konco akeh neng kelas. Aku iso menyesuaikan diri neng durung isio menyesuaikan karo pelajaran sma aku ketingga;an





Hello, hello sekarang ku dah semester 2 kelas 10, kemarin semester 1 ku dapat rkng 1 boo.. alhamdulillah it’s very surpries for me. But in the semester 2 nilai-nilaiku turun derastis mid cuma dpt 50,60, ahhhh kalau dipikir2 malah mumet. Ips it’s not too bad, isn’t it? But aku sangat bersukur, walaupun nilai2 ku jeblok. Aku merasa beruntung karena kepilih ikut pembinaan olimpiade kimia,,,, wuih padahal nilai2 q skrg jelk bgtttt. Mungkin gurunya salah pilih kali, gak hanya itu hal yang bisa menghiburku adalah aku juga terpilih ikut penelusuran siswa cerdas di UGM. Wuihhh, lucu banget gak sih disamping nilai2 q yang ancur berkeping2 dan udah yakin bakalan jadi IPS forever, eh mlh kepilih. Kenangan belajar IPA mungkin. Yang anehnya, saat pengumuman nilai pre test nilaiku juga gak terlalu jelek 38 yg tertinggi 48.
Nilai mtk q hancur, but lagi2 Allah MAHA SEGALANYA, hambamu yang hina ini Engkau beri keberuntungan, aku ikut ujian ulangan dan dpt nilai 80, pdhl teman2 q tertg cm 70. He…he…aku beruntung lagi nih, neng…teman-temanku yang pada ngulang dapat 100 boooo.
Walupun nilai2 q jeblok aku sekarang udah biasa dan menerima itu semua dengan santai aja lagi yang penting kan usahanya, ya nggak?
Seneng deh akhirnya aku hampir bisa akrap dengan semua penghuni kelas x4, walaupun aku sekarang gak jadi yg terbaik lagi aku lagi2 beruntg krn teman2 q mau bertmn dg q. aku udah jd diriku yg asli. CEREWET. Aku suka dg itu semua. Gak kaya waktu smp cuma pendiam, ngomongnya cm ama tmn yg dkt aja, aku skrg g duduk ama m Dina lagi, kayaknya aku emang gak cocok ama m Dina, kt M Dina kalau duduk aku jd gak bertg atau gmn aku lupa, but it’s OK, aku skrg dudk ama Dita. Enak orgnya, gak beda2in tmn. Wuih ku tambah KOCLOK tp seneng, disisi lain aku jg INGIN JD ORG YG SLALU ADA DijLmu YA Allah. Oh, iyo ini hanya perasaanku atau gmn, kalau m Dina mkn akrapnya m Desti, tanpa mengajakku dia srg prg ket4 desti dan jlan2 mungkin aku gak dianggap temennya lagi ya… ah gak papa lagi… Netral booo, Doain aku ya semua orang yg ada di jgt raya ini, moga aja ku dpt mask IPA and lolos Olimpiade, ya gak!!! Satu lagi aku ingin punya buuuuanyaaaaaaaak temennnnnn dan jadi diri sendiriniiniini. Ternyata jd orang Cerewet lebih asik ketimbang jd org pendiam YA NGGGAAAAk?????????????
Andi yang selalu sms cayang2 gombal and omong kosong dan Bri yang aku py utag insya allah bsk kenaikan kls 3 lulus ku beri tahu kalau ingat, sooooryyyyyyy ora do tak balaesi sms and missss callllllnya soale aku kapok.

opo neh iki,, ra penting

Senin, 16 April 2007
Heh, amu cerita apa yaa… aduh banyak banget sebenarnya yang amau aku ceritain ma yau kom. Mulai dari mana dulu nih. Dari hari minggu kemarin dulu aja yaa.
Back Minggu 15 April 2007
Minggu-minggu man, but aku harus masuk sekolah pagi-pagi jam 07.30 buat pengajian maulid nabi Muhammad SAW. Aku gak boleh berangkat ke sekolah pake motor soalnya gak ada STNK. Aku berangkat ke sekolah naik motor sampai Srandakan, lalu tak titipkan, busnya gak berangkat-berangkat karena sopirnya baru makan je.. eh iyo aku sekarang ketularan ngomong make akhiran je.. padahal dulu aku paling sebel denger orang ngomong pake je..je. kembali ke pokok permasalahan. Sampai di Srandakan aku liat mbak Dina pake motor, niatnya sih mau mbonceng tapi ternyata dia udah mboncengin desti, udah aku beri tahu belom aku sekarang gak begitu akrap lagi ama m’dina, tapi beruntungnya tak lama kemudian ada pak RT Dias lewat, nawarin boncengan. Saat itu langsung aja aku bilang ‘mbonceng’. Ternyata dias asik juga orangnya, enak diajak ngobrol. Padahal, biasanya dulu aku gak begitu akrap ama co. Mungkin karena tambah dewasa aja kali ya… oh iyo, dulu mungkin kalau diboncengin cowok aku langsung deg-degan tapi kalau diboncengngin Dias kok nggak ya.! Mungkin karena kami teman ya…
Back to Sabtu 14 April 2007
Aku dapat sms dari Andi, katanya mau pulang. Mau ketemuan ama aku, waktu itu aku dengan seribu alasan menolaknya karena aku takut, entak karena apa ak takut. Aku takut kalau aku nanti punya perasaan apa gitu.. trus aku juga takut kalau dia cuma ngerjain aku, dan yang bikin aku takut adalah karena aku muslim, aku takut pada Robbku Allah. Namun karena bujuk rayu akhirnya aku mau juga ketemuan. Rencananya mau ketemuan di warnet pulang sekolah.
Next 15 April 2007
Pengajian hari itu menyenagkan sekali buatku walaupun pake acara molor segala.. entah kenapa hari itu aku seneng banget dan PD aja. Aku dan teman2 kelas X4 ada di barisan paling depan saat pengajian. Ada pertanyaan doorprize aku maju dua kali…. Dapat bunga buanyakk banget, trus aku bagi2 ama teman2. Padahal aku biasanya paling gak PD kalau maju2 kaya gitu. Mungkin sejak aku gak ama m’dina aku jadi tau gimana sifat teman2ku gimana cara bergaul, ngomong bebas gak rikuh pakewuh, dan tentunya PD and dapat tertawa lepas huaahaaaaa. Thanks m’din.
Selesai pengajian rencananya aku mau bikin tugas sejarah tapi kayaknya senin pulang pagi, So aku putuskan bsk aja buatnya. Ternyata Dias juga gak jadi teaternya, dia juga mau nungguin aku bosa basi dulu dengan temanku. Thanks ya Pak RT. Pulang sama Dias lagi. Seribu Thanks for you.
Next………
Aku udah sampai warnet. Andi udah aku sms tapi gak bales. Aku tunggu sampai sejam baru bales, ternyata baru bangun tidur, aku maklum karena baru tiba td pagi dr jkt. Aku sms tak tgg setengah jm lag. Dia bals mau ke wrnt, tp setgh jm kemdian dia g dtg, ktny dia tkt kla aku ktm dia nanti aku illfeel. Please deh pasti kamu cuma ngerjain aku, but it’s OK. Aku dua jam di wrtnt, untung masih dalam tarif grand opening jadinya 2 jam cm 4 rb. Tapi aku bersyukur karena gak jadiketemuan. Itu menandakan Allah masih sayang ama aku, Dia gak mau bikin aku pusing dengan maslh cowok.
Udah aku ceritain belum tentang siapa To Andi, kalau belum aku ceritain dulu.
Back to kalau gak salah 28 Desember 2006
Hari itu sore kira-kira jam2-3an, hari sabtu atau apa aku lupa tapi kayaknya hari santai, soalnya abis semesteran. Aku iseng aja miss call acak nomer2 tapi gak ada yg respon balik, ada sih yg ngrespon balik tp mlh mrh2 klo inget mlh bkn ketw. Karena gak ada yang ngrespon kaupun udahan ngacak nomor, padahal kalaum’dina sering ngacak nomor trus dpt tmn sms-an.
Aku kaget karena ku dpt sms dr no yg gak ku kenal. Katanya dari jkt, panggil namku dg sbtn Ifah. Padahal jrg banget ada org yg pgl aku Ifah kcwl org yg udah akrap ma aku. Saat itu kukira Diah tp bukan, ngakunya Andi. Saat itu Andi bilang mau deket ama aku. Aku gak tahu deket gimana maksudnya. Saat itu aku ngira kalau dia itu Andi tetanggaku. Ternyata bukan.
Kalau sudah sms-an sama Andi kadang dalam semalam atau sehari tu bisa 10 sms. Hingga lam-lama Andi tanya aku dah punya cowok atau belum, dia ngajak pacaran. But saat itu aku mikirnya pasti dia cuma bercanda, gak mungkinlah aku aja belum kenal ama dia, apalagi dia udah tua he,,,, selisih lima tahun je,,, pasti cuma iseng atau mau ngerjain aku, mulai saat itu nilai2 ku anjlok aku hampir stadium 4 divonos dokter yang bisa masuk ipa.
Disisi lain aku terpilih untuk ikut seleksi olimpiade kimia, tapi aku maluuuuuu bangett mid semester aku cm dpt 6 pdhl trtgg 9 aduuhhhhh booooo. Tp gak pa2. Aku ikut ke UGM pemb kimia, dapt skor 38 trtg 48. Syukron.

Kadang rasa ini tak kuat menahan…
Menahan godaan
Dalam buai
Penuh nista
Rasa hati
Ingin bilang ya….
Sisi hati
Ingat akan azab-Nya
Dzikirullah
Azab-Nya yang kekal
Malu nian
Hati penuh noda
Bermandi dosa
Nista
Hina
Mencari secercah harapan yang telah redup
Mengais-ngais hidayah-Nya
Demi melihat setitik cahaya
Yang menyentuh kalbu
Menenangkan jiwa
Dalam buai fana dunia
Ku berharap pada-Nya
Berilah sedebu harapan
Untuk slalu ada dalam jalan-Mu yg lurus
Kuatkan seluruh nadiku
Tuk bersatu
Menuju pencarian
Dalam kehampaan jiwa
Dalam kerinduan seorang hamba pada Robb-Nya
Berilah….berilah….secercah hidayah
Tak akan bisa hamba-Mu yg lemah lunglai ini hidup
Tanpa belas kasih-Mu

opo jal,,,, gaweane cah SMP

Hello ? hari ini aku seneng banget, karena aku mulai bisa adaptasi dengan temen-temenku yang TeOBeGeTe. Kamu tau ternyata kelas 3D yang dulunya aku anggap anaknya kuper,and nyebelin ternyata salah besar. Awalnya aku kembali ke kelas itu tuh rasanya gak punya temen . satu bulan…dua bulan…tiga bulan…berlalu aku blum juga punya temen hingga diakhir semester dua ini aku merasa cocok dengan mereka. Walaupun mungkin hanya satu orang yang mau jadi temen setiaku , ya kalau aku sih nganggepnya gitu. Aku aku baru ngerasian punya sahabat beberapa bulan ini. Disaat ujian udah didepan mata. Ah, ingin rasanya aku mengulur waktu aku ingin kembali ke satu tahun lagi, walaupun itu tak mungkin!
Dikelasku yang terkenal juara terakhir dalam hal segalanya dibandingkan dengan kelas-kelas sebelah. Dalam lomba antar kelas sampai rata-rata nilai pelajaran semuanya tak pernah kelasku tuh absen jadi juara the last. Walaupun gitu aku suka.
In my class ada jeha yang hampir setiap hari masuk BP gara-gara ini itu, pokoknya gak ada deh yang nyaingi Jeha kalau pergi ke BP, malahan dia hambir dikeluarin dari my school,but karena mau ujian jadinya cuma discorsing selama sekitar 1 bulan. Terus ada Lina and the gank. Mbak Lina, Mbk Atun, Vita. Mereka tuh tiga dara yang wah hebat deh. Terus ada lagi Riwanto and Danang, dua sejoli yang selalu jaga pintu kalau istirahat. Ada juga diah, deni, erlia, ika, yang hobinya jerat-jerit gak ketulungan. Anis yang suka jaim, mbak rukmi yang lumayan kalaum, sonia yang aduh jogo banget kamu tuh kalau gambar/? Ajari aku dong, aku kalau gambar mentok cuma dape 6. Terus ada sidiq and hari yang care yang selalu berangkat bareng boncengan sepeda. Terus ipul yang gendut, gusta yang kaya genter and sukka negative thinking. Nur fit yang kutu buku, suka cengir cengir sendiri kalau ditanya soal adit but kalau lari kaya kuda. Adit yang gak tau aku sifatnya, kadang lucu, kadang serius kadang tiba-tiba marah-marah. Terus mbak retno yang suka jerat jerit, faris yang kadang ngelucu tapi gak lucu. Novi and rauf yang baik. Novia the gank. Novia, setiti, laras tyas yang pendiem but kalau ngobrol ama mereka ternyata mereka tuh baik lho..
Anas yang lekik dan rambutnya merah kaya disemir Muh Nur yang manggil aku Mbak,andi yang kayaknya pendiem ternyata cerewet dan tergila2 ama HP.
Yah kayaknya udah semua deh temen-temenku aku ceritain secara ringkes but aku lupa masih ada mbak fetik yang pinter.
Terus kalau soal guru, aduh maaf ya pak bu kalau selama ini kami sering bikin bapak ibu naik darah!
Buat bu endang yang pernah dicuekin pas ngajar karena hasil korksi ulangannya waton sih bu..kemudia pak sur yang suka banding bandingkan kulonprogo ama bantul. Aku percya pak kalau bantul lrbih maju dari KP. Kemudian pak tri yang suka ngocol but kadang2 juga serius, aku tau pa aku gak akan bisa njaingi mbk aning!kemudian bu Sri Sej yang jadi ibu kami DI kelas 3D. maafin kami ya bu karena kami sering buat ulah. Terus siapalagi ya…oh iya bu nur. Bu kalau ngajar baik. Terus pak tugirun yang aku nggak suka, menurutku nggak lucu kok ngguyu wagu..bu supartinah yang jago nari, bu eni yang aku salut lho bu sama pribadi anda aku ingin seerti anda, doakan ya bu amin. Terus bu nanaing yang tegas.pak warjo yang kalau cerita tuh nyentuh ati banget thanks ya pak.bu tri yang kalau ngajar suaranya gak bisa keras, maafin yaa bu kalu pas diterangke sok ngomong dewe. Bu Lis yang cantik jujur aku malah kadang kurang jelas aku nerima pelajarannya.pak Rio yang udah sepuh, maapin kita2 ya pak. Bu dewi yang masih muda bu nastiti yang sering dicuekin, pak remi yang gakalk tapi baik hati. Ah pokoknya thanks of all makasih buat yang udah mau kenal ama aku. Semoga kita bisa lulus dan diterima DI SMA yang kita inginkan, amin ya ROBBALALAMIN.

cerpen tugas

CINTA
TIMES NEW ROMAN


Namaku Maisa Alifah, hampir semua temanku di sekolah memanggilku Mai. Namun, ada juga yang memanggilku Ifah atau Maisa . Tidak menjadi menjadi masalah bagiku, mereka mau memanggilku apa. Seperti kata pepatah, “Apalah arti sebuah nama!” (ciee… sok tua pakai pepatah segala he..he..) Tetapi ibuku berbeda dengan yang lain, dia memanggilku Ipung.
Aku anak SMA kelas X. Tidak ada yang dapat dibanggakan dari diriku. Otakku biasa-biasa saja alias standar, pinter banget ya nggak, bodoh ya nggak juga, pokoknya standar. Bentuk fisikku juga tergolong standar. Kulit sawo matang (atau malah terlalu matang), tinggiku cuma 150 cm, dan rambutku ikal. Di sekolah, aku nggak terlalu menonjol, nggak aktif dalam kegiatan-kegiatan seperti OSIS atau ROHIS. Semuanya yang ada dalam diriku tergolong standar, seperti huruf Times New Roman dalam komputer.
Di umurku yang sudah 16 tahun, aku belum pernah yang namanya berpacaran. Kata teman-temanku sih enak kalau pacaran. “Ada orang yang dapat diajak berbagi dalam segala hal, ada yang memperhatikan, pokoknya enak deh kalau pacaran!” kata teman semejaku. Tapi menurutku pacaran untuk saat ini nggak ada gunanya sama sekali dan hanya akan menambah masalah dan mengganggu belajar. Mungkin, agak naif juga sih aku berkata begitu! Karena aku juga pernah menyukai seseorang yang mungkin bagiku dia adalah a perfect people. Semua kriteria cowok ideal ada pada dirinya, pinter, cakep, aktif dalam berbagai organisasi (ketua OSIS), supel, rajin shalat, humoris dan bla bla, pokoknya he is a perfect people. Tapi, dia sudah mempunyai pacar yang menurutku juga sama-sama perfect, jadilah mereka pasangan yang sempurna. Aku hanya menaruh perasaan ini dalam lubuk hatiku yang paling dalam, karena aku sadar aku adalah Times New Roman yang di mana pun berada tetaplah jadi orang yang biasa-biasa saja. Kadang aku berpikir kalau itu hanya sekedar perasaan kagum bukanlah cinta.
***
“Pung… Pung… bangun! Sudah jam lima lebih, ayo Shalat Subuh dulu nanti keburu habis waktu subuhnya!” Ibu menggedor-gedor pintu kamarku.
“Hm… ya aku udah bangun kok!” kataku masih dengan mata terpejam.
“Cepet sana, ambil air wudhu!”
“He..eh..” Setelah kurang dari dua puluh detik kesadaranku pun akhirnya pulih. Aku pergi mengambil air wudhu dan shalat.
Seperi hari-hari kemarin, setelah bangun, shalat, bantu-bantu ibu sebentar di dapur, mandi, makan, dan berangkat ke sekolah naik sepeda yang nanti dititipkan di terminal dan naik bus sampai sekolah. Setelah bel pulang berbunyi, Shalat Dzuhur, ke perpustakaan daerah sebentar, terus pulang ke rumah. Ngobrol bersama keluarga, belajar, tidur dan yah….kembali lagi ke awal. Hari-hariku juga kulalui dengan membosankan dan lagi-lagi standar Times New Roman.
Namun, hari ini agak berbeda karena aku bisa bangun sendiri jam tiga untuk Shalat Tahajud. Setelah shalat aku membaca Al-Quran, mengerjakan pr dan belajar sebentar. Dan setelah adzan Subuh berkumandang, aku dan keluargaku shalat berjamaah. Aku berangkat sekolah dari rumah pukul 05.35. Padahal sebelumnya aku belum pernah berangkat sepagi itu. Semua temanku pasti akan kaget sekali kalau melihatku berangkat pagi, karena aku terkenal sebagai anak yang paling rajin telat, he…he.. Akan tetapi, mulai hari ini! Yapz, aku berjanji, pada diriku sendiri jika mulai hari ini aku tidak akan terlambat lagi datang ke sekolah. Akan aku buktikan bahwa aku pasti bisa berubah.
“Ternyata lebih enak berangkat pagi ya!” kataku dalam hati sambil terus bersepeda menikmati udara pagi yang masih segar. Di jalan menuju Terminal Srandakan, terminal yang letaknya di daerah perbatasan antara Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Bantul. Di jalanan masih sedikit anak-anak SMA yang berangkat ke sekolah. Baru ada satu anak SMA yang seragamnya sama denganku yang berangkat. Aku tidak begitu tahu, anak kelas berapa? Karena aku yang hanya bersepeda cuma melihatnya dari belakang. Tas ransel biru tua simpel, jaket cokat tua, helm hitam standar, dan motor Tiger dengan nomor AB 4858 L.
“Oh, ada juga to, yang berangkat jam segini?” kataku menggumam sambil menyerahkan sepeda ke tempat penitipan.
“Ya, ada to Mbak!” jawab bapak penjaga penitipan sepeda.
“Kirain kalau berangkat jam segini nanti sampai sekolah nomor satu, eh.. udah ada yang lebih dulu ternyata!”
“Ya, kalau mau nomor satu pakai motor dong Neng!”
“Belum… punya SIM Pak!”
“Owh,,, belum cukup umur ya Neng!”
“He,…he….. Iya nih Pak! Masih kecil!”
“Tapi udah bisa naik motorkan Neng?”
“Udah sih Pak! Kalau besok saya udah naik motor, yang nitip sepeda siapa dong?”
“Iya juga sih Neng!” jawab Pak Jimin penjaga sepeda yang sudah hampir setahun ku kenal dengan tersenyum.
“Mangga Pak, busnya sudah mau berangkat!”
“Mangga…mangga…..!”
***
Sampai di sekolah ternyata masih sepi, seperti belum ada yang berangkat. Mataku cermat mengamati sekolah yang telah hampir setahun memberikan banyak ilmu kepadaku. Dari pintu gerbang yang sudah lebih dari 50 tahun masih berdiri kokoh yang merupakan hasil peninggalan Belanda. Namun, karena dicat ulang menjadi seperti baru, hingga ruang-ruang kelas yang tak pernah aku amati sebelumnya. Dari ruang kelas tiga di lantai bawah yang tergolong sudah berumur lebih dari setengah abad hingga kelasku yang ada di lantai atas yang baru tahun kemarin selesai di bangun.
Di kelas, aku belum mendapati teman-temanku. Dan sepertinya memang aku yang datang paling awal! Aku yakin itu! Tapi aku juga yakin kalau tadi ada anak berseragam sama yang berangkat lebih dulu. Karena iseng nggak ada kerjaan. Aku mau keliling sekolah. Mungkin aja aku menemukan sesuatu yang tak biasa di sekolah ini. Seperti Detective Conan yang selalu menemukan kasus-kasus tanpa sengaja, pikirku iseng. Tapi capek ah, mendingan telepon Risen aja deh, suruh cepet ke sekolah.
“0813285295…..”
“Hallo, Ris dah mau berangkat belum, aku udah di sekolah nih?”
“Hah, ngapain kamu di sekolah jam segini, mau nemenin Pak Tejo bukain pintu atau mau bersihin sekolah? Gila baru jam enam Neng, aku aja baru bangun!” jawab Risen nyrocos.
“He..he… iseng aja mau berangkat pagi, soalnya udah bosen telat melulu. Sekali-kali kan jadi anak teladan, ya… nggak!”
“Alah, paling banter cuma hari ini doang kamu sadar mau berangkat pagi!”
“Kamu itu ya, teman mau berbuat baik kok nggak didukung! Cepet bangun, mandi terus kesini, gak ada teman nih!”
“Ye…khusus hari ini aku mau izin gak masuk, soalnya mau ke Semarang, ada acara keluarga! Jadi mau titip oleh-oleh apa nih?”
“Yah, kok gak masuk sih. Njebelin. Sebagai gantinya nanti aku belikan lumpia yang paling enak ya!
“Ya, udah nanti aku bawain satu kardus deh! Hehe…... Udahan ya, mau mandi dulu nih! Da…. Mai!” Risen menutup telponnya.
Wah, gimana sih! Yang telpon kan aku, kok yang nutup malah dia. Sebel. Eh… kayaknya ada orang main bola?
Siapa tuh, main basket kok pagi-pagi amat. Sendirian lagi. Mai melihat cowok yang bermain basket dari lantai atas. Sepertinya cowok itu asik bermain basket dan tidak sadar kalau sedang diperhatikan oleh seseorang. Tepat pukul 06.25 cowok itu berhenti bermain basket. Dan lima menit kemudian barulah anak-anak SMA 33 mulai berdatangan.
***
Sudah dua minggu aku selalu berangkat pagi. Dan setiap berangkat sekolah, tepat sebelum aku berhenti menitipkan sepeda di terminal, pastilah cowok itu selalu mendahuluiku. Cowok bertas biru tua, jaket coklat tua, helm hitam standar, dan bermotor Tiger AB 4858 L, misterius. Anehnya, saat aku sampai di sekolah, aku hanya melihat satu cowok yang selalu bermain basket selama 15 menit, dan selalu berhenti bermain basket saat pukul 06.25 tepat. Aku selalu mengamatinya dari lantai atas, dan sampai saat ini dia belum pernah memergoki aku melihatnya latihan.
Dia selalu latihan basket dengan kaos putih polos. Dia bermain basket dengan semangat, terpancar dari wajahnya yang terlihat bersinar. Sebelumnya, aku belum pernah melihatnya di sekolah! Apa mungkin dia cowok misterius yang selalu mendahuluiku! Entahlah!
“Mai, udah buat pr matematika belum?” tanya Risen membuyarkan lamunanku.
“Eh.. udah!” jawabku
“Pinjam ya.. no 5 sulit banget, aku udah kerjain tapi gak bisa! Pinjam ya..?”
“Yoi,” jawabku sambil mengambil buku catatan matematika di tas.
“Ngomong-ngomong, akhir-akhir ini kamu udah beneran insaf ya? Kok berangkat pagi melulu! Kirain cuma bertahan paling banter satu minggu. Eh.. ternyata sampai sekarang!” kata Risen sambil menyalin pr.
“Yoi, udah insaf nih! Males dapat omelan guru-guru kalau telat. Aku kan sekarang murid teladan… he..he…”
“Alah, pasti ada alasannya! Ngaku aja deh?”
“Hm.. ya itu tadi, aku udah bosen telat melulu!”
“Oh, gitu ya? Ngomong-ngomong, kamu tahu gak? Kalau ada anak pindahan baru, cowok, katanya sih keren, masuk kelas XI IPS 1?” kata Risen menggebu-gebu.
“Lho emangnya kenapa? Mau kamu makan juga tuh cowok! Inget Non, kamu sekarang kan udah punya Dewa?”
“Eh… niatnya sih bukan buat aku, tapi buat kamu. Lagian kamu tuh ya! Hari gini belum pernah pacaran?”
“Emangnya penting banget ya, pacaran tuh?”
“Ye.. penting banget. Kita bisa saling memberi perhatian, ada yang menghibur kalau lagi sedih, ada yang……”
“Ya…ya… aku percaya! Memangnya kamu udah kenal sama anak baru yang kamu ceritain tadi?”
“Ya jelas udahlah, diakan sekarang satu team basket sama Dewa, tapi cuma pemain cadangan sih! Kalau gak salah namanya Alfin. Kayaknya cocok deh, sama kamu. Soalnya, selain dia suka basket dia juga ngefans banget sama Harry Potter kayak kamu?”
“Beneran Ris, dia suka sama Harry Potter! Udah punya buku seri terakhirnya belum. Kalau udah, pinjemin dong?” Memang tak dapat dipungkiri, kalau mendengar tokoh idolaku disebut pasti aku langsung merespon dengan sebaik-baiknya, karena aku memang suka banget sama Harry Potter. Di kamarku aja udah berpuluh-puluh poster Harry Potter dalam berbagai ukuran, tapi sayangnya aku belum baca bukunya yang seri ke tujuh. Padahal, bukunya sudah terbit tapi ibuku gak mau beliin dan uangku sendiri belum cukup untuk beli buku itu. Jadinya, setiap ada orang yang bicara tentang Harry Potter pasti aku akan tertarik, dan intinya aku pengen banget baca seri terakhirnya itu.
“Yah… kalau bicara tentang Harry Potter aja langsung respon!”
“Biarin, pokoknya kalau kamu ketemu sama siapa tadi namanya, Al.. siapa, aku lupa? Tolong pinjamkan ya… please! Risen kan baik!”
“Yah, pinjam sendiri aja, yang butuh kan kamu bukan aku. Namanya tuh ALFIN!”
“Ye… aku kan gak kenal. Kalau kamu kan udah kenal!”
“Kalau belum kenal ya kenalan dong! Entar aku kenalin deh!”
“Ah, gak usah deh. Kamu aja ya.. yang minjemin, please?”
“Yah, kalau kamu gak mau kenalan ya udah. Males ah, minjamin Harry Potter. Enakan kamu dong! Eit.. apa kamu beneran gak mau kenal sama Alfin!”
“Ngapain kenal sama dia! Apa coba untungnya?” elakku. Padahal sebenarnya aku ingin banget kenalan, siapa tahu dia punya Harry Potter seri terakhir, kan bisa pinjam! Tapi apa boleh buat, aku paling males kalau suruh kenalan sama kakak kelas.
“Awas, kalau besok kamu kepincut sama Alfin!”
“Nggak mungkinlah!” jawabku yakin.
***
Seperti biasa, sepulang sekolah aku selalu pergi ke perpustakaan daerah yang jaraknya kurang lebih setengah kilo meter dari sekolahku. Biasanya aku jalan kaki pergi ke sana. Seperti biasa, jam-jam pulang sekolah banyak pengunjung yang datang. Aku mencari buku yang berjudul Kambing Jantan karya Raditya Dika, katanya sih bukunya lucu banget! “Nah, ketemu juga!” kataku sambil sedikit berjinjit mengambil buku tersebut yang berada di rak paling atas. Eit, ternyata ada orang yang lebih tinggi dariku yang mengambil buku itu. Huh… padahal aku sudah mencarinya dari kemarin. Eh, setelah ketemu malah keduluan orang itu. Tunggu dulu, sepertinya aku kenal sama orang itu. Oh, iya cowok yang suka main basket sendirian itu. Yah, aku yakin itu. Karena gak jadi pinjam buku Kambing Jantan, aku hanya pinjam buku The Lost Boy.
Setelah meminjam buku, aku pun keluar dari perpustakaan. Tapi ternyata di luar hujan lebat. Terpaksa aku menunggu hujan agak reda, karena jarak perpustakaan sampai jalan raya lumayan jauh. Tetapi setelah menunggu selama satu jam hujan tidak kunjung reda. Aku putuskan untuk berlari menembus hujan lebat menuju jalan raya untuk naik bus. Apesnya sampai di jalan raya, bus tidak kunjung datang. Badan sudah basah kuyup. Namun, tasku tetap aku peluk erat-erat agar tidak basah.
“Ayo naik….!” kata seseorang yang gak ku kenal. Bukan saja karena tidak mengenal suaranya, tetapi juga wajahnya yang tertutup helm dan memakai jas hujan.
“Hem….” jawabku karena bingung dan mulai kedinginan kehujanan.
“Ayo, cepetan naik, nanti kamu kedinginan!”.
“Masuk aja ke belakang jas hujanku, daripada kehujanan!
Tanpa pikir panjang lagi aku pun naik ke motornya. Motor yang aku tumpangi melaju di tengah derasnya hujan. Tidak ada percakapan sama sekali. Hanya terdengar deru suara mesin motor melewati jalanan yang licin. Dan tiba-tiba cowok itu buka suara juga.
“Rumah kamu dimana, Mai?” tanya cowok itu.
“Hm…..Jalan Daendeles No 45!” jawabku sambil berpikir, kok bisa tahu namaku sih!
“Kalau kamu….. Rumahnya mana?” tanyaku kemudian.
“Aku…Jalan Daendeles No 05!” jawabnya.
“Hah!!!, jadi kita searah dong! Siapa sih, sebenarnya kamu? Kok tahu namaku!” tanyaku penasaran.
“Namaku…. Alfin!”
“Alfin,… anak baru itu ya…!”
“He..eh”
“Kamu tahu namaku dari mana?”
“Dari Risen! Oh iya, katanya kamu penggemar Harry Potter ya?”
“He..eh, kamu juga kan!”
“Yoi, kamu udah baca buku seri yang terakhir belum. Bagus baget lho?”
“Belum. Emang kamu punya?”
“Iya, aku punya komplit dari seri satu sampai terakhir!”
“Boleh pinjam gak?”
“Boleh aja, kapan-kapan aku bawain!”
“Eh.. belok kanan! Udah sampai. Mampir dulu gak?”
“Makasih, lain waktu aja!” kata Alfin sambil memutar motornya.
“Alfin….. jangan lupa bukunya ya!” teriakku.
Alfin hanya menjawab dengan lambaian tangan dan hilang di tengah derasnya hujan Bulan Desember. Oh iya, aku belum mengucapkan terima kasih dan aku belum sempat melihat wajahnya. Tapi sepertinya ada yang janggal! Apa ya…..? ‘Yah sepedaku masih ada di terminal!!!…..’
***
Pagi ini aku berangkat ke terminal diantar ayah, karena kemarin sepedaku lupa belum diambil. Sampai di Terminal Srandakan, belum ada bus yang mau berangkat. Aku menunggu di depan penitipan sepeda. Tidak seperti biasanya aku belum didahului AB 4858 L.
“Mai, bareng yuk!” kata cowok yang bermotor Tiger AB 4858 L.
“Kamu siapa?” tanyaku bego, karena tidak melihat wajahnya yang tertutup helm hitam standar.
“Aku Alfin, ayo naik!” jawabnya sambil memandangi wajahku yang bingung.
Aku pun naik Tiger AB 4858 L. Ternyata cowok misterius yang selama ini selalu memakai jaket coklat tua itu adalah Alfin.
“Oh, jadi kamu yang selalu mendahului tepat sebelum aku menitipkan sepeda di terminal ya?”
“Kamu selalu memakai sepeda mini biru Five Rams kan!”
“He..eh. jadi kamu juga lihat aku to!”
“Kamu juga merhatiin aku to!”
“Huahaa….ha..” tawa kami pun meledak mengingat semua itu.
Sampai di sekolah Alfin membuka helmnya, dan aku pun tak tahan lagi untuk tidak tertawa melihat wajahnya. Bukan karena wajahnya yang lucu tapi karena ternyata dia adalah cowok yang selalu main basket selama 15 menit dan selalu berakhir tepat pukul 06.25.
“Huaha..ha.” tawaku meledak saat Alfin membuka helmnya.
“Hah… memangnya ada yang lucu di wajahku?” tanya Alfin bingung.
“Nggak, kok. Ternyata selain kamu yang selama ini aku anggap cowok misterius AB 4858 L ternyata kamu juga cowok yang suka main basket dan selalu berhenti tepat pukul 06.25!”
“Ha…ha..” gantian Alfin yang tertawa.
“Lho, kok malah tertawa!”
“Berarti selama ini kamu selalu merhatiin aku dong!”
“Ye.. geer! Tapi aku boleh tanya nggak?”
“Boleh aja, memangnya mau tanya apa?” jawab Alfin.
“Gini, biasanya kan aku selalu melihat kamu berangkat duluan, tapi kok sampai sini kayaknya duluan aku deh! Soalnya aku baru lihat kamu lima menit setelah aku datang. Emang kamu kemana sih?”
“Oh, itu aku Shalat Dhuha dulu di mushola. Mau sholat bareng gak?”
“O.. gitu ya! Ya udah, yuk!”
Selesai shalat aku menemani Alfin main basket. Tidak lagi hanya memandangnya dari lantai atas. Kami pun ngobrol ngalor ngidul. Dari soal sekolah, politik sampai Harry Potter tentunya.
“Eh, katanya kemarin mau bawain Harry Potter, dibawa gak?”
“Bawa dong, kan udah janji. Ambil aja di tas!” kata Alfin yang menyuruhku mengambil sendiri karena dia baru latihan basket. Di dalam tas ternyata juga ada buku Kambing Jantan.
“Fin, kamu udah baca Kambing Jantan-nya belum?”
“Sorry ya, kemarin aku main serobot aja ambilnya di perpustakaan. Soalnya aku juga pengen banget baca, he..he.. Tapi udah selesai kok, kalau mau kamu pinjam?”
“Beneran kamu udah selesai, bagus gak isinya?”
“Isinya gokil abis, sampai bisa bikin perut melilit nahan tawa. Baca aja, rugi kalau gak baca?”
“Ya udah aku pinjam Harry Potter dan Kambing Jantan-nya ya! Besok insya Allah udah aku kembalikan!”
“Udah jam 06.25 nih. Eh, nanti ke perpustakaan daerah gak?”
“Ya iyalah, ada buku yang harus aku kembalikan!”
“Bareng, ya. Nanti pulang sekolah aku tunggu di pintu gerbang!”
“OK. Aku kembali ke kelas ya!”
“Yoi, jangan lupa nanti pulang sekolah ya!” kata Alfin memastikan.
“Oh, iya ada yang kelupaan!”
“Apa?” tanya Alfin.
“Makasih ya, kemarin udah nganter aku sampai rumah!”
“Yoi, sama-sama!” jawab Alfin.
Ternyata ngobrol dengan Alfin menyenangkan juga. Apalgi hobinya sama denganku yaitu membaca. Orangnya humoris juga. Tidak terasa sudah sebulan ini rutinitas hidupku mulai berubah. Hidupku tidak membosankan lagi karena sekarang aku sudah punya pacar. Ya, Alfin menembakku saat pulang sekolah di perpustakaan daerah. Memang lucu juga, mengungkapkan perasaan kok di perpustakaan. Tapi, aku merasa tersanjung karena dia memilih tempat yang tepat, tempat favoritku untuk mengungkapkan perasaanya. Ternyata dia telah memperhatikanku sejak tiga bulan yang lalu saat pertama kali dia melihatku menitipkan sepeda di terminal, tepatnya saat dia baru pertama kali masuk sekolah di SMA 33.
Walaupun, baru beberapa hari kenal dengannya, aku merasa cocok dan nyambung kalau ngobrol dengannya. Karena itu, tidak ada salahnya aku menerimanya. Sekarang, walaupun aku masih berangkat ke sekolah naik sepeda sampai terminal, tapi aku tak lagi menunggu bus. Tetapi menunggu Alfin, dan selalu menemaninya latihan basket. Karena ternyata Alfin sangat ingin bisa masuk team basket inti SMA 33, bukan hanya sebagai pemain cadangan. Aku menyukai Alfin, karena dia mau menerima diriku apa adanya. Ternyata ada juga yang tertarik pada Times New Roman seperti diriku. Mungkin semua orang memandang aku dan Alfin hanyalah pasangan Times New Roman, namun dalam kaca mata kami, di dalam cinta Times New Roman terdapat romansa waktu yang indah yang akan membuat bahagia bagi siapa saja yang ada dalam dimensi ruang cinta Times New Roman tersebut. Seperti halnya dimensi cinta Times New Roman yang sedang kita jalani.

cerpen tugas

CINTA
TIMES NEW ROMAN


Namaku Maisa Alifah, hampir semua temanku di sekolah memanggilku Mai. Namun, ada juga yang memanggilku Ifah atau Maisa . Tidak menjadi menjadi masalah bagiku, mereka mau memanggilku apa. Seperti kata pepatah, “Apalah arti sebuah nama!” (ciee… sok tua pakai pepatah segala he..he..) Tetapi ibuku berbeda dengan yang lain, dia memanggilku Ipung.
Aku anak SMA kelas X. Tidak ada yang dapat dibanggakan dari diriku. Otakku biasa-biasa saja alias standar, pinter banget ya nggak, bodoh ya nggak juga, pokoknya standar. Bentuk fisikku juga tergolong standar. Kulit sawo matang (atau malah terlalu matang), tinggiku cuma 150 cm, dan rambutku ikal. Di sekolah, aku nggak terlalu menonjol, nggak aktif dalam kegiatan-kegiatan seperti OSIS atau ROHIS. Semuanya yang ada dalam diriku tergolong standar, seperti huruf Times New Roman dalam komputer.
Di umurku yang sudah 16 tahun, aku belum pernah yang namanya berpacaran. Kata teman-temanku sih enak kalau pacaran. “Ada orang yang dapat diajak berbagi dalam segala hal, ada yang memperhatikan, pokoknya enak deh kalau pacaran!” kata teman semejaku. Tapi menurutku pacaran untuk saat ini nggak ada gunanya sama sekali dan hanya akan menambah masalah dan mengganggu belajar. Mungkin, agak naif juga sih aku berkata begitu! Karena aku juga pernah menyukai seseorang yang mungkin bagiku dia adalah a perfect people. Semua kriteria cowok ideal ada pada dirinya, pinter, cakep, aktif dalam berbagai organisasi (ketua OSIS), supel, rajin shalat, humoris dan bla bla, pokoknya he is a perfect people. Tapi, dia sudah mempunyai pacar yang menurutku juga sama-sama perfect, jadilah mereka pasangan yang sempurna. Aku hanya menaruh perasaan ini dalam lubuk hatiku yang paling dalam, karena aku sadar aku adalah Times New Roman yang di mana pun berada tetaplah jadi orang yang biasa-biasa saja. Kadang aku berpikir kalau itu hanya sekedar perasaan kagum bukanlah cinta.
***
“Pung… Pung… bangun! Sudah jam lima lebih, ayo Shalat Subuh dulu nanti keburu habis waktu subuhnya!” Ibu menggedor-gedor pintu kamarku.
“Hm… ya aku udah bangun kok!” kataku masih dengan mata terpejam.
“Cepet sana, ambil air wudhu!”
“He..eh..” Setelah kurang dari dua puluh detik kesadaranku pun akhirnya pulih. Aku pergi mengambil air wudhu dan shalat.
Seperi hari-hari kemarin, setelah bangun, shalat, bantu-bantu ibu sebentar di dapur, mandi, makan, dan berangkat ke sekolah naik sepeda yang nanti dititipkan di terminal dan naik bus sampai sekolah. Setelah bel pulang berbunyi, Shalat Dzuhur, ke perpustakaan daerah sebentar, terus pulang ke rumah. Ngobrol bersama keluarga, belajar, tidur dan yah….kembali lagi ke awal. Hari-hariku juga kulalui dengan membosankan dan lagi-lagi standar Times New Roman.
Namun, hari ini agak berbeda karena aku bisa bangun sendiri jam tiga untuk Shalat Tahajud. Setelah shalat aku membaca Al-Quran, mengerjakan pr dan belajar sebentar. Dan setelah adzan Subuh berkumandang, aku dan keluargaku shalat berjamaah. Aku berangkat sekolah dari rumah pukul 05.35. Padahal sebelumnya aku belum pernah berangkat sepagi itu. Semua temanku pasti akan kaget sekali kalau melihatku berangkat pagi, karena aku terkenal sebagai anak yang paling rajin telat, he…he.. Akan tetapi, mulai hari ini! Yapz, aku berjanji, pada diriku sendiri jika mulai hari ini aku tidak akan terlambat lagi datang ke sekolah. Akan aku buktikan bahwa aku pasti bisa berubah.
“Ternyata lebih enak berangkat pagi ya!” kataku dalam hati sambil terus bersepeda menikmati udara pagi yang masih segar. Di jalan menuju Terminal Srandakan, terminal yang letaknya di daerah perbatasan antara Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Bantul. Di jalanan masih sedikit anak-anak SMA yang berangkat ke sekolah. Baru ada satu anak SMA yang seragamnya sama denganku yang berangkat. Aku tidak begitu tahu, anak kelas berapa? Karena aku yang hanya bersepeda cuma melihatnya dari belakang. Tas ransel biru tua simpel, jaket cokat tua, helm hitam standar, dan motor Tiger dengan nomor AB 4858 L.
“Oh, ada juga to, yang berangkat jam segini?” kataku menggumam sambil menyerahkan sepeda ke tempat penitipan.
“Ya, ada to Mbak!” jawab bapak penjaga penitipan sepeda.
“Kirain kalau berangkat jam segini nanti sampai sekolah nomor satu, eh.. udah ada yang lebih dulu ternyata!”
“Ya, kalau mau nomor satu pakai motor dong Neng!”
“Belum… punya SIM Pak!”
“Owh,,, belum cukup umur ya Neng!”
“He,…he….. Iya nih Pak! Masih kecil!”
“Tapi udah bisa naik motorkan Neng?”
“Udah sih Pak! Kalau besok saya udah naik motor, yang nitip sepeda siapa dong?”
“Iya juga sih Neng!” jawab Pak Jimin penjaga sepeda yang sudah hampir setahun ku kenal dengan tersenyum.
“Mangga Pak, busnya sudah mau berangkat!”
“Mangga…mangga…..!”
***
Sampai di sekolah ternyata masih sepi, seperti belum ada yang berangkat. Mataku cermat mengamati sekolah yang telah hampir setahun memberikan banyak ilmu kepadaku. Dari pintu gerbang yang sudah lebih dari 50 tahun masih berdiri kokoh yang merupakan hasil peninggalan Belanda. Namun, karena dicat ulang menjadi seperti baru, hingga ruang-ruang kelas yang tak pernah aku amati sebelumnya. Dari ruang kelas tiga di lantai bawah yang tergolong sudah berumur lebih dari setengah abad hingga kelasku yang ada di lantai atas yang baru tahun kemarin selesai di bangun.
Di kelas, aku belum mendapati teman-temanku. Dan sepertinya memang aku yang datang paling awal! Aku yakin itu! Tapi aku juga yakin kalau tadi ada anak berseragam sama yang berangkat lebih dulu. Karena iseng nggak ada kerjaan. Aku mau keliling sekolah. Mungkin aja aku menemukan sesuatu yang tak biasa di sekolah ini. Seperti Detective Conan yang selalu menemukan kasus-kasus tanpa sengaja, pikirku iseng. Tapi capek ah, mendingan telepon Risen aja deh, suruh cepet ke sekolah.
“0813285295…..”
“Hallo, Ris dah mau berangkat belum, aku udah di sekolah nih?”
“Hah, ngapain kamu di sekolah jam segini, mau nemenin Pak Tejo bukain pintu atau mau bersihin sekolah? Gila baru jam enam Neng, aku aja baru bangun!” jawab Risen nyrocos.
“He..he… iseng aja mau berangkat pagi, soalnya udah bosen telat melulu. Sekali-kali kan jadi anak teladan, ya… nggak!”
“Alah, paling banter cuma hari ini doang kamu sadar mau berangkat pagi!”
“Kamu itu ya, teman mau berbuat baik kok nggak didukung! Cepet bangun, mandi terus kesini, gak ada teman nih!”
“Ye…khusus hari ini aku mau izin gak masuk, soalnya mau ke Semarang, ada acara keluarga! Jadi mau titip oleh-oleh apa nih?”
“Yah, kok gak masuk sih. Njebelin. Sebagai gantinya nanti aku belikan lumpia yang paling enak ya!
“Ya, udah nanti aku bawain satu kardus deh! Hehe…... Udahan ya, mau mandi dulu nih! Da…. Mai!” Risen menutup telponnya.
Wah, gimana sih! Yang telpon kan aku, kok yang nutup malah dia. Sebel. Eh… kayaknya ada orang main bola?
Siapa tuh, main basket kok pagi-pagi amat. Sendirian lagi. Mai melihat cowok yang bermain basket dari lantai atas. Sepertinya cowok itu asik bermain basket dan tidak sadar kalau sedang diperhatikan oleh seseorang. Tepat pukul 06.25 cowok itu berhenti bermain basket. Dan lima menit kemudian barulah anak-anak SMA 33 mulai berdatangan.
***
Sudah dua minggu aku selalu berangkat pagi. Dan setiap berangkat sekolah, tepat sebelum aku berhenti menitipkan sepeda di terminal, pastilah cowok itu selalu mendahuluiku. Cowok bertas biru tua, jaket coklat tua, helm hitam standar, dan bermotor Tiger AB 4858 L, misterius. Anehnya, saat aku sampai di sekolah, aku hanya melihat satu cowok yang selalu bermain basket selama 15 menit, dan selalu berhenti bermain basket saat pukul 06.25 tepat. Aku selalu mengamatinya dari lantai atas, dan sampai saat ini dia belum pernah memergoki aku melihatnya latihan.
Dia selalu latihan basket dengan kaos putih polos. Dia bermain basket dengan semangat, terpancar dari wajahnya yang terlihat bersinar. Sebelumnya, aku belum pernah melihatnya di sekolah! Apa mungkin dia cowok misterius yang selalu mendahuluiku! Entahlah!
“Mai, udah buat pr matematika belum?” tanya Risen membuyarkan lamunanku.
“Eh.. udah!” jawabku
“Pinjam ya.. no 5 sulit banget, aku udah kerjain tapi gak bisa! Pinjam ya..?”
“Yoi,” jawabku sambil mengambil buku catatan matematika di tas.
“Ngomong-ngomong, akhir-akhir ini kamu udah beneran insaf ya? Kok berangkat pagi melulu! Kirain cuma bertahan paling banter satu minggu. Eh.. ternyata sampai sekarang!” kata Risen sambil menyalin pr.
“Yoi, udah insaf nih! Males dapat omelan guru-guru kalau telat. Aku kan sekarang murid teladan… he..he…”
“Alah, pasti ada alasannya! Ngaku aja deh?”
“Hm.. ya itu tadi, aku udah bosen telat melulu!”
“Oh, gitu ya? Ngomong-ngomong, kamu tahu gak? Kalau ada anak pindahan baru, cowok, katanya sih keren, masuk kelas XI IPS 1?” kata Risen menggebu-gebu.
“Lho emangnya kenapa? Mau kamu makan juga tuh cowok! Inget Non, kamu sekarang kan udah punya Dewa?”
“Eh… niatnya sih bukan buat aku, tapi buat kamu. Lagian kamu tuh ya! Hari gini belum pernah pacaran?”
“Emangnya penting banget ya, pacaran tuh?”
“Ye.. penting banget. Kita bisa saling memberi perhatian, ada yang menghibur kalau lagi sedih, ada yang……”
“Ya…ya… aku percaya! Memangnya kamu udah kenal sama anak baru yang kamu ceritain tadi?”
“Ya jelas udahlah, diakan sekarang satu team basket sama Dewa, tapi cuma pemain cadangan sih! Kalau gak salah namanya Alfin. Kayaknya cocok deh, sama kamu. Soalnya, selain dia suka basket dia juga ngefans banget sama Harry Potter kayak kamu?”
“Beneran Ris, dia suka sama Harry Potter! Udah punya buku seri terakhirnya belum. Kalau udah, pinjemin dong?” Memang tak dapat dipungkiri, kalau mendengar tokoh idolaku disebut pasti aku langsung merespon dengan sebaik-baiknya, karena aku memang suka banget sama Harry Potter. Di kamarku aja udah berpuluh-puluh poster Harry Potter dalam berbagai ukuran, tapi sayangnya aku belum baca bukunya yang seri ke tujuh. Padahal, bukunya sudah terbit tapi ibuku gak mau beliin dan uangku sendiri belum cukup untuk beli buku itu. Jadinya, setiap ada orang yang bicara tentang Harry Potter pasti aku akan tertarik, dan intinya aku pengen banget baca seri terakhirnya itu.
“Yah… kalau bicara tentang Harry Potter aja langsung respon!”
“Biarin, pokoknya kalau kamu ketemu sama siapa tadi namanya, Al.. siapa, aku lupa? Tolong pinjamkan ya… please! Risen kan baik!”
“Yah, pinjam sendiri aja, yang butuh kan kamu bukan aku. Namanya tuh ALFIN!”
“Ye… aku kan gak kenal. Kalau kamu kan udah kenal!”
“Kalau belum kenal ya kenalan dong! Entar aku kenalin deh!”
“Ah, gak usah deh. Kamu aja ya.. yang minjemin, please?”
“Yah, kalau kamu gak mau kenalan ya udah. Males ah, minjamin Harry Potter. Enakan kamu dong! Eit.. apa kamu beneran gak mau kenal sama Alfin!”
“Ngapain kenal sama dia! Apa coba untungnya?” elakku. Padahal sebenarnya aku ingin banget kenalan, siapa tahu dia punya Harry Potter seri terakhir, kan bisa pinjam! Tapi apa boleh buat, aku paling males kalau suruh kenalan sama kakak kelas.
“Awas, kalau besok kamu kepincut sama Alfin!”
“Nggak mungkinlah!” jawabku yakin.
***
Seperti biasa, sepulang sekolah aku selalu pergi ke perpustakaan daerah yang jaraknya kurang lebih setengah kilo meter dari sekolahku. Biasanya aku jalan kaki pergi ke sana. Seperti biasa, jam-jam pulang sekolah banyak pengunjung yang datang. Aku mencari buku yang berjudul Kambing Jantan karya Raditya Dika, katanya sih bukunya lucu banget! “Nah, ketemu juga!” kataku sambil sedikit berjinjit mengambil buku tersebut yang berada di rak paling atas. Eit, ternyata ada orang yang lebih tinggi dariku yang mengambil buku itu. Huh… padahal aku sudah mencarinya dari kemarin. Eh, setelah ketemu malah keduluan orang itu. Tunggu dulu, sepertinya aku kenal sama orang itu. Oh, iya cowok yang suka main basket sendirian itu. Yah, aku yakin itu. Karena gak jadi pinjam buku Kambing Jantan, aku hanya pinjam buku The Lost Boy.
Setelah meminjam buku, aku pun keluar dari perpustakaan. Tapi ternyata di luar hujan lebat. Terpaksa aku menunggu hujan agak reda, karena jarak perpustakaan sampai jalan raya lumayan jauh. Tetapi setelah menunggu selama satu jam hujan tidak kunjung reda. Aku putuskan untuk berlari menembus hujan lebat menuju jalan raya untuk naik bus. Apesnya sampai di jalan raya, bus tidak kunjung datang. Badan sudah basah kuyup. Namun, tasku tetap aku peluk erat-erat agar tidak basah.
“Ayo naik….!” kata seseorang yang gak ku kenal. Bukan saja karena tidak mengenal suaranya, tetapi juga wajahnya yang tertutup helm dan memakai jas hujan.
“Hem….” jawabku karena bingung dan mulai kedinginan kehujanan.
“Ayo, cepetan naik, nanti kamu kedinginan!”.
“Masuk aja ke belakang jas hujanku, daripada kehujanan!
Tanpa pikir panjang lagi aku pun naik ke motornya. Motor yang aku tumpangi melaju di tengah derasnya hujan. Tidak ada percakapan sama sekali. Hanya terdengar deru suara mesin motor melewati jalanan yang licin. Dan tiba-tiba cowok itu buka suara juga.
“Rumah kamu dimana, Mai?” tanya cowok itu.
“Hm…..Jalan Daendeles No 45!” jawabku sambil berpikir, kok bisa tahu namaku sih!
“Kalau kamu….. Rumahnya mana?” tanyaku kemudian.
“Aku…Jalan Daendeles No 05!” jawabnya.
“Hah!!!, jadi kita searah dong! Siapa sih, sebenarnya kamu? Kok tahu namaku!” tanyaku penasaran.
“Namaku…. Alfin!”
“Alfin,… anak baru itu ya…!”
“He..eh”
“Kamu tahu namaku dari mana?”
“Dari Risen! Oh iya, katanya kamu penggemar Harry Potter ya?”
“He..eh, kamu juga kan!”
“Yoi, kamu udah baca buku seri yang terakhir belum. Bagus baget lho?”
“Belum. Emang kamu punya?”
“Iya, aku punya komplit dari seri satu sampai terakhir!”
“Boleh pinjam gak?”
“Boleh aja, kapan-kapan aku bawain!”
“Eh.. belok kanan! Udah sampai. Mampir dulu gak?”
“Makasih, lain waktu aja!” kata Alfin sambil memutar motornya.
“Alfin….. jangan lupa bukunya ya!” teriakku.
Alfin hanya menjawab dengan lambaian tangan dan hilang di tengah derasnya hujan Bulan Desember. Oh iya, aku belum mengucapkan terima kasih dan aku belum sempat melihat wajahnya. Tapi sepertinya ada yang janggal! Apa ya…..? ‘Yah sepedaku masih ada di terminal!!!…..’
***
Pagi ini aku berangkat ke terminal diantar ayah, karena kemarin sepedaku lupa belum diambil. Sampai di Terminal Srandakan, belum ada bus yang mau berangkat. Aku menunggu di depan penitipan sepeda. Tidak seperti biasanya aku belum didahului AB 4858 L.
“Mai, bareng yuk!” kata cowok yang bermotor Tiger AB 4858 L.
“Kamu siapa?” tanyaku bego, karena tidak melihat wajahnya yang tertutup helm hitam standar.
“Aku Alfin, ayo naik!” jawabnya sambil memandangi wajahku yang bingung.
Aku pun naik Tiger AB 4858 L. Ternyata cowok misterius yang selama ini selalu memakai jaket coklat tua itu adalah Alfin.
“Oh, jadi kamu yang selalu mendahului tepat sebelum aku menitipkan sepeda di terminal ya?”
“Kamu selalu memakai sepeda mini biru Five Rams kan!”
“He..eh. jadi kamu juga lihat aku to!”
“Kamu juga merhatiin aku to!”
“Huahaa….ha..” tawa kami pun meledak mengingat semua itu.
Sampai di sekolah Alfin membuka helmnya, dan aku pun tak tahan lagi untuk tidak tertawa melihat wajahnya. Bukan karena wajahnya yang lucu tapi karena ternyata dia adalah cowok yang selalu main basket selama 15 menit dan selalu berakhir tepat pukul 06.25.
“Huaha..ha.” tawaku meledak saat Alfin membuka helmnya.
“Hah… memangnya ada yang lucu di wajahku?” tanya Alfin bingung.
“Nggak, kok. Ternyata selain kamu yang selama ini aku anggap cowok misterius AB 4858 L ternyata kamu juga cowok yang suka main basket dan selalu berhenti tepat pukul 06.25!”
“Ha…ha..” gantian Alfin yang tertawa.
“Lho, kok malah tertawa!”
“Berarti selama ini kamu selalu merhatiin aku dong!”
“Ye.. geer! Tapi aku boleh tanya nggak?”
“Boleh aja, memangnya mau tanya apa?” jawab Alfin.
“Gini, biasanya kan aku selalu melihat kamu berangkat duluan, tapi kok sampai sini kayaknya duluan aku deh! Soalnya aku baru lihat kamu lima menit setelah aku datang. Emang kamu kemana sih?”
“Oh, itu aku Shalat Dhuha dulu di mushola. Mau sholat bareng gak?”
“O.. gitu ya! Ya udah, yuk!”
Selesai shalat aku menemani Alfin main basket. Tidak lagi hanya memandangnya dari lantai atas. Kami pun ngobrol ngalor ngidul. Dari soal sekolah, politik sampai Harry Potter tentunya.
“Eh, katanya kemarin mau bawain Harry Potter, dibawa gak?”
“Bawa dong, kan udah janji. Ambil aja di tas!” kata Alfin yang menyuruhku mengambil sendiri karena dia baru latihan basket. Di dalam tas ternyata juga ada buku Kambing Jantan.
“Fin, kamu udah baca Kambing Jantan-nya belum?”
“Sorry ya, kemarin aku main serobot aja ambilnya di perpustakaan. Soalnya aku juga pengen banget baca, he..he.. Tapi udah selesai kok, kalau mau kamu pinjam?”
“Beneran kamu udah selesai, bagus gak isinya?”
“Isinya gokil abis, sampai bisa bikin perut melilit nahan tawa. Baca aja, rugi kalau gak baca?”
“Ya udah aku pinjam Harry Potter dan Kambing Jantan-nya ya! Besok insya Allah udah aku kembalikan!”
“Udah jam 06.25 nih. Eh, nanti ke perpustakaan daerah gak?”
“Ya iyalah, ada buku yang harus aku kembalikan!”
“Bareng, ya. Nanti pulang sekolah aku tunggu di pintu gerbang!”
“OK. Aku kembali ke kelas ya!”
“Yoi, jangan lupa nanti pulang sekolah ya!” kata Alfin memastikan.
“Oh, iya ada yang kelupaan!”
“Apa?” tanya Alfin.
“Makasih ya, kemarin udah nganter aku sampai rumah!”
“Yoi, sama-sama!” jawab Alfin.
Ternyata ngobrol dengan Alfin menyenangkan juga. Apalgi hobinya sama denganku yaitu membaca. Orangnya humoris juga. Tidak terasa sudah sebulan ini rutinitas hidupku mulai berubah. Hidupku tidak membosankan lagi karena sekarang aku sudah punya pacar. Ya, Alfin menembakku saat pulang sekolah di perpustakaan daerah. Memang lucu juga, mengungkapkan perasaan kok di perpustakaan. Tapi, aku merasa tersanjung karena dia memilih tempat yang tepat, tempat favoritku untuk mengungkapkan perasaanya. Ternyata dia telah memperhatikanku sejak tiga bulan yang lalu saat pertama kali dia melihatku menitipkan sepeda di terminal, tepatnya saat dia baru pertama kali masuk sekolah di SMA 33.
Walaupun, baru beberapa hari kenal dengannya, aku merasa cocok dan nyambung kalau ngobrol dengannya. Karena itu, tidak ada salahnya aku menerimanya. Sekarang, walaupun aku masih berangkat ke sekolah naik sepeda sampai terminal, tapi aku tak lagi menunggu bus. Tetapi menunggu Alfin, dan selalu menemaninya latihan basket. Karena ternyata Alfin sangat ingin bisa masuk team basket inti SMA 33, bukan hanya sebagai pemain cadangan. Aku menyukai Alfin, karena dia mau menerima diriku apa adanya. Ternyata ada juga yang tertarik pada Times New Roman seperti diriku. Mungkin semua orang memandang aku dan Alfin hanyalah pasangan Times New Roman, namun dalam kaca mata kami, di dalam cinta Times New Roman terdapat romansa waktu yang indah yang akan membuat bahagia bagi siapa saja yang ada dalam dimensi ruang cinta Times New Roman tersebut. Seperti halnya dimensi cinta Times New Roman yang sedang kita jalani.